jpnn.com, JAKARTA - Transplantasi rambut sedang sangat diminati setelah sejumlah selebriti ternama melakukannya, seperti Mathias Muchus, Kevin Aprilio, Tanta Ginting, Raffi Ahmad, dan sejumlah nama lainnya.
Tetapi tahukah kalian bahwa transplantasi rambut juga berpotensi gagal loh.
BACA JUGA: Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia
Kegagalan ini bisa berupa tidak tumbuhnya rambut yang ditanam, tampilan yang tidak natural, atau bahkan kembali membotak dalam waktu dekat.
Beberapa kasus gagalnya transplantasi rambut tersebut membuat para peminat transplantasi rambut jadi ragu dan bimbang.
BACA JUGA: Harga Bitcoin Terus Melambung Kalahkan Perak
dr. Cynthia Lawrence dari Integrafts Hair Transplant Center di Jakarta Utara, memberikan sedikit bocoran tentang beberapa penyebab gagalnya transplantasi rambut.
Pasien Tidak Layak Transplantasi Rambut:
BACA JUGA: Rambut Rontok Bakalan Ambyar dengan Menggunakan 3 Bahan Alami Ini
Calon pasien transplantasi rambut akan dinilai kelayakannya untuk menjalani transplantasi rambut pada konsultasi perdana. Kelayakan ini akan dinilai dari:
Penyebab Kebotakan Pasien: Kebanyakan pasien mengalami kebotakan dikarenakan faktor genetik. Namun pada kasus kebotakan yang terjadi karena gangguan imunitas, bekas luka atau luka bakar, dan kondisi tertentu seperti alopecia areata (botak tidak merata), umumnya bukanlah kandidat yang layak untuk transplantasi rambut.
Rambut Donor Tidak Layak: Pada prinsipnya, transplantasi rambut adalah proses memindahkan rambut dari area donor ke area yang diinginkan.
Rambut pada area ini memiliki ketahanan terhadap hormon DHT (Dihydrotestosterone) yang menjadi penyebab kebotakan berpola pada pria maupun wanita.
Jika rambut donor yang diambil tidak memiliki ketahanan yang baik, maka rambut tersebut setelah ditanam dapat gagal tumbuh.
- Dokter Kurang Berpengalaman: Penanaman rambut yang telah diekstraksi dari area donor ke area transplantasi dengan presisi akan memberikan jaminan keberhasilan tumbuh yang tinggi.
Hal ini membutuhkan keahlian dokter yang telah terlatih dan berpengalaman menangani berbagai kasus pasien.
- Tidak Mematuhi Perawatan Pasca : Pasca transplantasi, pasien akan diberikan informasi terkait anjuran dan larangan, termasuk tentang perawatan pasca transplantasi. Perlu dicatat, meskipun transplantasi rambut terbukti efektif mengatasi kebotakan, dibutuhkan waktu hingga 12 bulan untuk melihat hasilnya. Selama masa pertumbuhan
Pasien sangat disarankan untuk rutin melakukan perawatan lanjutan untuk hasil yang maksimal.
Selain mengungkap penyebab gagalnya transplantasi rambut, Integrafts juga membagikan tips untuk menghindari resiko transplantasi rambut gagal sebagai berikut:
- Pilihlah Klinik dan Dokter yang Tepat : Dengan memilih dokter dan klinik transplantasi rambut yang tepat, Anda telah setengah jalan menuju rambut yang tidak lagi botak.
Pastikan klinik dan dokter yang anda pilih bersikap suportif, edukatif, dan transparan terhadap kasus kebotakan yang Anda alami
- Patuhi Protokol Perawatan Pasca: Penting bagi Anda untuk tahu dan memahami bahwa perawatan pasca (aftercare) adalah fase terpenting dalam pertumbuhan rambut yang ditransplantasikan. Transplantasi rambut memang tidak instan, namun hasilnya akan sangat memuaskan
- Berekspektasi yang realistis: Tetapkan ekspektasi Anda sesuai dengan kondisi kebotakan Anda. Jika kondisi kebotakan rambut Anda sudah memasuki tahap akhir, Anda mungkin sudah terlambat untuk mendapatkan hasil transplantasi rambut terbaik.
"Transplantasi rambut gagal adalah kasus yang tidak sering terjadi, namun dengan memilih klinik, dokter, dan perawatan yang tepat, Anda akan berhasil melawan kebotakan yang selama ini menghantui," seru dr. Cynthia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada