Masjid di Tepi Barat Dibakar, Pelaku Tinggalkan Pesan dalam Bahasa Israel

Senin, 27 Juli 2020 – 19:04 WIB
Warga Palestina berjalan dalam pengawasan pasukan keamanan Israel di pintu masuk kompleks tempat suci umat Islam. Foto: Reuters

jpnn.com, TEPI BARAT - Sebuah masjid di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel terbakar, Senin (27/7). Para pejabat Palestina menuduh warga Israel berada di balik serangan itu.

Di dinding masjid terdapat coretan dalam bahasa Ibrani yang berbunyi "Tanah Israel untuk Rakyat Israel" yang merujuk klaim Israel berdasarkan Injil, historis, dan politis atas wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat .

BACA JUGA: Luar Biasa, Peneliti Israel Temukan Bahan Bakar dari Semangka

Kementerian Urusan Agama Palestina dan kepala negosiator Palestina Saeb Erekat menuduh pemukim Yahudi pemicu kebakaran itu.

"Ini rasisme dan apartheid," kata Erekat dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Militer Israel Kembali Bombardir Suriah, tetapi Mengaku Korban

Slogan-slogan dalam bahasa Ibrani yang mirip dengan cat semprot berwarna hitam di luar masjid telah digunakan dalam beberapa serangan terhadap properti Palestina sebelumnya.

Polisi Israel menduga pelakunya adalah kelompok ultranasionalis Israel di Tepi Barat.

BACA JUGA: Demi Libas Iran, Netanyahu Tambah Anggaran Militer Israel

Menteri Kabinet Israel Amir Peretz mengutuk insiden itu di Twitter, dan menyerukan para penjahat dan pengujar kebencian yang bertanggung jawab atas kobaran api di kota Al-Bireh untuk dibawa ke pengadilan. Dia tidak secara eksplisit menyebut pemukim dalam cuitannya.

Seorang pejabat layanan darurat Palestina mengatakan area kamar mandi masjid Al-Bir dan Al-Thsan dibakar setelah cairan yang mudah terbakar dituangkan lewat jendela yang telah dipecahkan sebelum fajar.

Dia mengatakan warga yang tinggal di dekat masjid dan petugas pemadam kebakaran memadamkan api, dan tempat untuk salat di dalam masjid tidak rusak.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, dan lebih dari 400.000 pemukim ilegal Israel sekarang tinggal di sana di antara sekitar 3 juta warga Palestina.

Palestina, yang merencanakan negara masa depan di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, mengatakan permukiman yang dianggap oleh sebagian besar negara sebagai ilegal, membuat perwujudan negara di masa depan menjadi semakin sulit. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler