SURABAYA - PT Garuda Indonesia punya banyak strategi untuk menaklukkan pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015. Salah satu cara yang ditempuh maskapai pelat merah tersebut adalah mengembangkan gerai penjualan yang dikelola bersama mitra. Saat ini dua gerai sudah dibuka di Kediri dan Tulungagung. Menurut rencana, ada penambahan gerai yang dibuka tahun ini. Yakni, di Pasuruan, Batu, Madiun, Gresik, Tuban, Sidoarjo, dan wilayah Madura.
''Sistem penjualan secara online yang bekerja sama dengan perusahaan mitra juga terus dikembangkan,'' ujar VP Domestic Region 3 Garuda Indonesia Ari Suryanta. Strategi lain adalah menggunakan beberapa kota penghubung untuk menjadi flight homebase. Kota-kota itu, antara lain, Jakarta, Medan, Makassar, Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan.
Dia menuturkan, perseroan saat ini mengunggulkan penerbangan rute Surabaya-Jeddah. Tidak semua maskapai memiliki rute ke Jeddah tanpa transit. ''Ini akan menguntungkan, khususnya untuk pengangkutan penumpang jamaah umrah,'' kata Ari.
Selain itu, Garuda siap membuka 29 rute baru, termasuk internasional. Penambahan armada juga menjadi solusi. Sebab, lalu lintas penerbangan tentu meningkat seiring dengan banyaknya transaksi tenaga kerja asing. Tahun ini terdapat tambahan 16 pesawat baru. Total armada Garuda menjadi 145 pesawat.
Soal tenaga kerja, perseroan masih mengandalkan SDM dalam negeri. ''Yang paling banyak tetap tenaga kerja Indonesia. Mungkin saja ada tenaga kerja asing yang masuk, tapi hanya untuk posisi-posisi tertentu atau untuk kantor cabang Garuda di negara lain,'' paparnya.
Menurut dia, pihaknya tidak terlalu banyak memusingkan persiapan menghadapi MEA. Selain punya banyak strategi andalan, Garuda sudah lama bermain di pasar global. ''Jadi, kalau sekadar ASEAN, kita sudah lebih dari itu. Sudah lebih luas daripada ASEAN, sudah world class,'' tegas Ari.
Sekarang tinggal pemerintah yang menentukan cara untuk membatasi ekspansi maskapai asing ke Indonesia. ''Harus diperketat regulasinya agar maskapai dalam negeri mampu bersaing di era Open Sky,'' tutur Ari.
Hingga Oktober 2014, market size Garuda secara nasional tumbuh dari 12,3 juta menjadi 13,3 juta. Market share perseroan mencapai 29,63 persen dengan SLF (seat load factor) 25,4 juta. Untuk regional 3 (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan Timor Leste), ada kenaikan market share dari 29 persen menjadi 32 persen. (rin/c14/oki)
BACA JUGA: HIPWI Siap Bersinergi Menopang Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perdagangan RI-ASEAN Defisit
Redaktur : Tim Redaksi