jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya bakal melakukan penyekatan di wilayah Jabodetabek menyusul adanya rencana Aksi 1812 yang digelar Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak) NKRI, yang juga diikuti massa Front Pembela Islam (FPI) dan PA 212, di Istana Merdeka, Jumat (18/12) besok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan. penyekatan itu melalui operasi kemanusiaan dalam rangka upaya pencegahan terjadinya kerumunan massa dalam aksi yang digelar Anak NKRI, FPI, dan PA 212, tersebut.
"Kami akan lakukan operasi kemanusiaan. Kami mulai dari mana? Preventif, kami mulai dari Bekasi, dari daerah. Kami sampaikan tidak boleh ada kerumunan," ungkap Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (17/12).
Lebih lanjut, Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan meskipun kerumunan tersebut dalam jumlah kecil, pihaknya bakal tetap melarangnya.
"Kami secara preventif. kami sampaikan, mau ada kumpul 10 orang kami datangi. Mekanismenya seperti itu," tandas Yusri Yunus.
Saat ditanya awak media, apakah akan langsung dilakukan tindakan pembubaran massa jika dalam aksi 1812 masih ada kerumunan, Yusri enggan berkomentar.
"Saya nggak ngomong begitu," pungkasnya.
Sebelumnya, Anak NKRI yang di dalamnya ikut bergabung FPI akan berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (18/12) besok.
Mereka menuntut pengusutan kasus yang menewaskan enam laskar FPI dan meminta polisi membebaskan Habib Rizieq Shihab. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: FPI Gabung Anak NKRI Aksi 1812, Begini Respons Irjen Fadil Imran
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama