PULUHAN cafe di seputaran Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Paloh Timur, Muara Satu, LHokseumawe digerebek massa. Pasalnya, lokasi tersebut kerap jadi ajang pertemuan muda-muda, serta diyakini jadi lapak mesum. Selanjutnya pemilik lapak dipaksa tutup dan pengunjungnya disuruh bubar, Minggu (2/6) dini hari sekira pukul 00.30 WIB.
Kedatangan ratusan masyarakat ini membuat kaget pengunjung, sekaligus pengelola di TKP. Mereka buru-buru membubarkan diri sehingga operasi mendadak tersebut berjalan lancar. Warga yang terdiri dari aparatur desa, masyarakat dan tokoh pemuda dari Paloh Meuria, Paloh Timu dan Padang Sakti, melakukan penertiban cafe dari pukul 21.00 Wib hingga pukul 00.00.
Dari keterangan dihimpun Metro Aceh, puluhan cafe remang-remang selama ini sudah dikotori, dengan seringnya kedapatan pasangan yang acap bercumbu mesra. Kondisi itu membuat masyarakat menjadi gerah dan melakukan penertiban.
"Aksi ini kita lakukan karena kawasan Desa Paloh Timu dijadikan sebagai lokasi mesum. Tentu sangat bertentangan dengan Syariat Islam," ungkap tokoh masyarakat Gampong Paloh Timu Tgk H Husni Tamrin, kepada Metro Aceh, Minggu (2/6).
Dikatakan, penertiban seperti halnya pembongkaran dinding-dinding yang tinggi, karena di tempat seperti itu sering kedapatan pasangan bercumbu. Bahkan sudah menjadi rahasia umum baik para masyarakat di tiga gampong itu maupun para pengguna jalan raya.
"Kami akan terus memantau, karena kami tidak melarang orang mencari rezeki, namun jangan bertentangan dengan syariat,"tuturnya. Sementara saat melakukan penertiban tersebut turut di dampingi oleh anggota Polsek dan anggota Koramil Kecamatan Muara Satu. (mag-49)
Kedatangan ratusan masyarakat ini membuat kaget pengunjung, sekaligus pengelola di TKP. Mereka buru-buru membubarkan diri sehingga operasi mendadak tersebut berjalan lancar. Warga yang terdiri dari aparatur desa, masyarakat dan tokoh pemuda dari Paloh Meuria, Paloh Timu dan Padang Sakti, melakukan penertiban cafe dari pukul 21.00 Wib hingga pukul 00.00.
Dari keterangan dihimpun Metro Aceh, puluhan cafe remang-remang selama ini sudah dikotori, dengan seringnya kedapatan pasangan yang acap bercumbu mesra. Kondisi itu membuat masyarakat menjadi gerah dan melakukan penertiban.
"Aksi ini kita lakukan karena kawasan Desa Paloh Timu dijadikan sebagai lokasi mesum. Tentu sangat bertentangan dengan Syariat Islam," ungkap tokoh masyarakat Gampong Paloh Timu Tgk H Husni Tamrin, kepada Metro Aceh, Minggu (2/6).
Dikatakan, penertiban seperti halnya pembongkaran dinding-dinding yang tinggi, karena di tempat seperti itu sering kedapatan pasangan bercumbu. Bahkan sudah menjadi rahasia umum baik para masyarakat di tiga gampong itu maupun para pengguna jalan raya.
"Kami akan terus memantau, karena kami tidak melarang orang mencari rezeki, namun jangan bertentangan dengan syariat,"tuturnya. Sementara saat melakukan penertiban tersebut turut di dampingi oleh anggota Polsek dan anggota Koramil Kecamatan Muara Satu. (mag-49)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesum dengan Janda, Pegawai Kemenag Digerebek
Redaktur : Tim Redaksi