jpnn.com - Puluhan massa dari Serikat Indonesia Care Tolak LGBT atau Skin Care Tolak LGBT menggelar aksi demonstrasi damai di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Aksi itu digelar sebagai bentuk penolakan terhadap segala bentuk legalisasi dan promosi LGBT di media sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa.
BACA JUGA: Bar LGBT di Jaksel Terbongkar Berawal dari Keributan, Sudah Setahun Beroperasi
"Kami tidak membenci individu, namun kami menolak ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa dan agama," kata Irwan selaku koordinator aksi.
Massa mendesak MUI memberikan pernyataan sikap penolakan terhadap kelompok LGBT.
BACA JUGA: RUU TNI Disetujui DPR, Ini Isi Pasal 3, 7, 47, dan 53
Mereka menuntut MUI menolak seluruh influencer dan figur publik yang terindikasi sebagai kaum LGBT.
"Kami mendesak Majelis Ulama Indonesia agar menyerukan penolakan terhadap kaum LGBT yang dapat merusak harkat derajat kemanusiaan," tuturnya.
BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil Pertanyakan Kewenangan Jumbo Polisi di RUU KUHAP
Dalam aksi itu, massa membawa sejumlah poster dan spanduk berisi seruan moral serta penolakan terhadap keberadaan kaum LGBT yang semakin hari kian meresahkan.
Mereka juga membawa poster sosok yang diduga influencer produk skincare yang belakangan viral karena dugaan penyuka sesama jenis.
Massa kemudian bergerak ke Bening's Clinic Jakarta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Di sana massa kembali menyampaikan aspirasi terhadap isu yang berkembang di masyarakat terkait keberadaan kaum LGBT yang terindikasi melibatkan influencer dan publik figur.
Aksi itu salah satunya dipicu video viral diduga seorang dokter berinisial OP yang sedang di kamar bersama seorang pria.
Video itu yang diunggah salah satu akun di Instagram itu memperlihatkan dekorasi spesial kamar tersebut, seperti ada balon putih dan biru yang memenuhi area tempat tidur.
Dalam video viral itu juga terdengar kata sapaan sayang dari seorang pria yang diduga penyuka sesama jenis.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam