jpnn.com - MAKASSAR - Masuknya nama Abraham Samad dalam bursa calon wakil presiden diduga tidak murni. Ada maksud lain dari wacana itu. Salah satunya terkait pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Abraham diminta tidak terjebak dengan manuver elite politik untuk melengserkannya dari KPK. Selama ini, mantan koordinator Anti Corruption Committee (ACC) itu dianggap cukup tegas dalam menangani kasus-kasus korupsi.
BACA JUGA: Pendamping Jokowi Tergantung Hasil Pileg
Seperti dilansir Fajar (JPNN Grup), pakar politik Unhas, Profesor Hamka Naping mengatakan, ada skenario politik dari di balik wacana tersebut. Momentum ini dimanfaatkan untuk melengserkan Abraham dari kursi pimpinan KPK.
"Saya melihat ada skenario ke situ. Abraham jangan terjebak. Fokus saja terus dalam pemberantasan korupsi. Jika dia mengikuti wacana ini, maka justru akan merusak citranya," kata Dekan FISIP Unhas ini, Jumat (21/3).
BACA JUGA: Demokrat Tak Terancam Dengan Pencapresan Jokowi
Hamka mengatakan, dirinya yakin Abraham akan melakukan analisa tersendiri dengan wacana ini. Tidak semudah itu, kata Hamka, Abraham akan terjebak. "Kata-kata akan salat istikharah itu adalah cara cantik Abraham untuk menepis isu (cawapres)," tambahnya. (*)
BACA JUGA: Golkar Akui ARB Pergi ke Maladewa dengan Duo Zalianty
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Jadi Cawapres, Abraham Harus Masuk Parpol
Redaktur : Tim Redaksi