jpnn.com, JAKARTA - Film seram, rumah hantu dan aktivitas menyeramkan lainnya membuat sebagian orang berlari, sementara yang lain justru menyukainya. Bahkan beberapa orang merasa suasana hati lebih baik. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi di otak orang-orang yang tidak takut akan hal ini?
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emotion, setelah mengalami pengalaman yang menakutkan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang ini berada dalam suasana hati yang lebih baik dan mengalami penurunan aktivitas otak secara keseluruhan.
BACA JUGA: Heboh Kabar Bocah Disembunyikan Hantu, Eh...di Kolong Meja Papa
"Kami pikir itu sangat mirip, setidaknya pada tingkat fisiologis dan neurologis, seperti pengalaman pelari, di mana Anda benar-benar mendorong diri sendiri dan sistem saraf simpatik Anda berada dalam mode go," kata rekan penulis studi, Margee Kerr, seorang sosiolog di University of Pittsburgh yang mempelajari ketakutan, seperti dilansir laman MSN, Kamis (17/1).
BACA JUGA: Ahmad Dhani Sebut Kediamannya Kayak Rumah Hantu
BACA JUGA: Misteri Rumah Bercat Kuning dan Merah, Penghuni tak Betah
"Hal ini kemudian memprioritaskan kembali energi dan fokus ke dalam tubuh Anda," jelas Kerr.
Untuk penelitian ini, Kerr dan rekan-rekannya langsung menuju ke sumber yang menakutkan, yakni ScareHouse, rumah hantu "ekstrim" di Pittsburgh.
BACA JUGA: Hantu Cantik Berambut Panjang di Bangunan Bekas Kampus ATPN
Kerr telah berkonsultasi dengan perusahaan rumah hantu tentang desainnya dan menggunakan penelitiannya untuk memaksimalkan pengalamannya ini.
Para peneliti merekrut orang-orang yang telah membeli tiket ScareHouse, yang memungkinkan mereka untuk mempelajari orang-orang yang secara sukarela mau melakukan aktivitas yang menakutkan untuk alasan sosial atau rekreasi.
Secara total, 262 orang mengisi survei tentang suasana hati mereka sebelum dan sesudah masuk ke ScareHouse dan 100 dari mereka mengenakan sensor di kepala mereka yang memantau aktivitas otak sebelum dan sesudah mereka melewati rumah hantu.
Setelah melewati rumah hantu, sekitar setengah dari peserta penelitian melaporkan berada dalam suasana hati yang lebih baik, sementara 33 persen melaporkan tidak ada perubahan signifikan dan 17 persen melaporkan suasana hati yang lebih buruk, tidak ada perbedaan gender yang signifikan.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka merasa bahagia setelah melewati rumah hantu, sementara lebih sedikit orang yang melaporkan merasa lelah dan cemas setelah melewati rumah hantu daripada sebelumnya.
Peningkatan mood sangat penting di antara orang-orang yang mengatakan mereka telah "menantang ketakutan mereka," dan di antara mereka yang menggambarkan pengalaman itu sebagai "intens" dan "mendebarkan."
Hal ini cukup beralasan bahwa perasaan cemas dan stres akan menurun setelah aktivitas yang menakutkan, tetapi para peneliti juga menemukan temuan mengejutkan.
Ketika orang-orang yang mengenakan sensor menyelesaikan tugas-tugas seperti menggambar, menghitung mundur dan melihat gambar, mereka sebenarnya telah menurunkan reaktivitas saraf.
"Ini menunjukkan bahwa rasa takut menyela pemikiran mereka," pungkas Kerr.
Ini bukanlah hal yang buruk. Aktivitas otak yang menurun bisa berarti bahwa orang-orang memproses informasi lebih efisien atau bisa menunjukkan bahwa mereka berada dalam keadaan tenang, yang hampir sama dengan meditasi.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diteror Hantu Badan Besar Hitam, 108 Warga Mengungsi
Redaktur & Reporter : Fany