Masyarakat Diimbau Mudik dengan Kendaraan Umum

Selasa, 19 Maret 2024 – 12:32 WIB
Ratusan pemudik (Ilustrasi). Foto : Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar talkshow GenPosting (Generasi Positive Thinking) dengan tema “Jelang Liburan Panjang Lebaran: Kesiapan Transportasi dan Destinasi” di Sheraton Bandung Hotel, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan segala persiapan dan perhitungan tanggal mudik guna mencegah penumpukan.

BACA JUGA: Jamkrindo Gelar Safari Ramadan di Tarakan

Dia juga mengimbau masyarakat untuk mudik menggunakan berbagai opsi angkutan umum dan menghindari penggunaan kendaraan motor/roda dua yang berbahaya untuk perjalanan jarak jauh.

“Lebih baik kita mudik dengan kendaraan umum. Banyak Kementerian dan Lembaga ataupun Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan mudik gratis dan pemerintah telah memperbanyak atau menambah perjalanan kereta api,” ujar Usman.

BACA JUGA: Kementerian Kebudayaan Dinilai Penting untuk Menangani Kekayaan Budaya Indonesia

Selain itu, Usman turut mengajak masyarakat untuk mengakses informasi seputar perjalanan mudik lewat Mudikpedia yang sedang dipersiapkan oleh Kementerian Kominfo.

“Kami akan menerbitkan yang namanya Mudikpedia, berisi segala informasi tentang mudik termasuk kita bisa klik CCTV jalan tol hingga peta-peta lokasi wisata yang biasa dilalui oleh para pemudik,” jelas Usman.

BACA JUGA: Kominfo Beri Penghargaan kepada 36 Mitra Terbaik Newsroom

Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, Dinas Perhubungan Jawa Barat, Agus Pribadi, menyampaikan persiapan lalu lintas tahun ini menitikberatkan pada pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat saat mudik.

“Berdasarkan evaluasi mudik tahun 2023, volume kendaraan yang menggunakan jalur Pantura (non TOL) lebih tinggi 66% atau sekitar 2,4 juta kendaraan dibanding yang menggunakan TOL Cipali yakni sebanyak 1,2 juta. Ini dikarenakan moda sepeda motor banyak digunakan mencapai 86 persen,” terang Agus.

Pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat dijelaskan Agus akan didukung oleh 127 posko lalu lintas dan 12 titik traffic counting yang menghitung angkutan lebaran seperti sepeda motor, mobil ringan, dan kendaraan besar.

Penanganan jalur wisata pada H+1 lebaran juga diperlukan di sejumlah tempat, seperti Puncak, Lembang, Pangandaran, juga Pelabuhan Ratu.

Terkait kesiapan arus lalu lintas jelang libur lebaran, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Eti Haryati, menjelaskan bahwa wilayah hukum Jawa Barat merupakan daerah jalur lintasan mudik dan jalur wisata sehingga memiliki tantangan tersendiri.

Operasi “Ketupat-Lodaya 2024” dilakukan untuk mengawal kelancaran mudik dan melibatkan sekitar 2.765 personil di Jawa Barat.

Melalui paparan yang disampaikan AKBP Eti, dijelaskan cara bertindak yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi arus mudik.

“Apabila situasi arus lalin di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) normal maka ruas Tol Japek dan Tol Cipali berjalan normal dua arah. Jika padat, maka akan dilakukan contra flow satu lajur mulai dari dobrakan Kilometer (KM) 47 Tol Japek sampai dengan KM 96 Tol Cipali. Untuk kondisi kontinjensi, akan dilaksanakan cara bertindak contra flow dua lajur di Tol Japek mulai dari KM 47 sampai dengan KM 70, lalu dilanjutkan one way dari KM 70 sampai dengan KM 188 gerbang Tol Palimanan," kata AKBP Eti.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler