Masyarakat Flores Timur dan Sikka Diajak Menyebarkan Konten Positif di Medsos 

Selasa, 04 Oktober 2022 – 13:05 WIB
Masyarakat Flores Timur dan Sikka diajak menyebarkan konten positif di medsos untuk memberikan pengetahuan. Foto Kemenkominfo

jpnn.com, FLORES TIMUR - Sebanyak 400 peserta dari perwakilan masyarakat dan komunitas di Kabupaten Flores Timur serta Kabupaten Sikka mendapatkan pelatihan mengenai literasi digital.

Pelatihan dalam bentuk workshop itu digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) di Larantuka serta Maumere, NTT pada akhir September lalu.

BACA JUGA: Kemenkominfo Edukasi Para Pelajar SD Tentang Konten Digital

Kegiatan di Larantuka dibuka Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran.

Dia mengajak masyarakat Larantuka untuk menjaga privasinya di media sosial maupun platform digital lainnya.

BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Pelajar Gorontalo Beretika di Dunia Digital

“Coba yang dikirim di Facebook atau WhatsApp itu konten bermanfaat seperti cara membuat makanan yang adik-adik buat," kata Heronimus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10).

Membagikan konten positif, lanjutnya bisa memberikan kebahagiaan dan ketenangan kepada teman ataupun keluarga sendiri, karena menambah pengetahuan mereka.

BACA JUGA: Percepat Akses Keuangan Daerah, Pemkot Palembang Gelar Roadshow Literasi

Fransiskus Padji Tukan, musisi dan kreator konten menyampaikan bahwa di era digital, informasi bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan baik.

Realitas sekarang itu sedang tergantikan dengan siber.

Media sosial terasa lebih nyata dibandingkan dengan orang yang sedang berada di depan kita. 

"Semua merasa ketika mendapat informasi dari media sosial, itulah realitas. Hal ini bisa berbahaya ketika tidak melakukan cek fakta dahulu ketika mendapat informasi,” ucapnya.

Selanjutnya, Maksimus Masan Kian, tokoh pendidikan muda, Larantuka mengatakan media sosial bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun banyak orang apabila digunakan secara baik dan beretika.

Kecakapan digital yang bagus tidak terletak pada bagaimana kemampuan atau keterampilan seseorang mengoperasikan perangkat digital.

"Namun, bagaimana perilaku atau etika dalam menggunakan media dengan bertanggung jawab, bermanfaat, dan memberi makna untuk banyak orang,” tuturnya.

Sementara Itu, workshop di Sikka dibuka Bupati Fransiskus Roberto Diogo.

Dia menuturkan  di era keterbukaan informasi seperti saat ini yang difokuskan adalah berkaitan dengan produk.

Semua sudah tersedia mulai dari cara pembuatan dan pemasaran, tinggal kemauan masyarakat untuk menghasilkannya atau tidak.

“Setiap orang harus punya produk, segala prosesnya penghasilannya bisa kita lihat di internet, oleh karena itu kami butuh literasi digital,” ucapnya.

Dengan tema yang sama, kegiatan workshop di Kabupaten Sikka diisi para narasumber lokal dan nasional, yaitu Handrianus Yovin Karwayu seorang influencer lokal, Dr. Gerry Gobang sebagai tokoh pendidikan Sikka, dan Khemal Andrias selaku pegiat literasi digital. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo dan GNLD Gelar Program Literasi Digital di Mamuju


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler