jpnn.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menerima pesan WhatsApp yang berisi permintaan membuka tautan undangan pernikahan.
Kepala Dinas Kominfotik NTB Najamuddin Amy mengatakan masyarakat jangan mudah percaya dengan modus penipuan seperti itu.
Di sisi lain, Najamuddin juga meminta masyarakat agar tidak cepat menuruti arahan dari pelaku.
"Masyarakat berhati-hati dan tidak mengklik sembarang link serta menginstal sembarang aplikasi," kata Najamuddin, pada Jumat (3/2).
Saat menjalankan aksinya, kata Najamuddin, pelaku berpura-pura sebagai pihak pengirim undangan dengan mengirimkan file ekstensi APK.
Selain itu, pelaku juga menyertai foto undangan pernikahan kepada korban penipuan.
"Kemudian, korban diminta untuk meng-klik dan meng-install aplikasi tersebut," sebut Najamuddin.
Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission) terhadap beberapa aplikasi sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam handphone korban bisa dicuri oleh pelaku.
"Data yang dicuri pun bisa sangat beragam, berupa data yang bersifat pribadi bahkan berbagai informasi yang masuk melalui SMS," ujar Najamuddin.
Najamuddin menambahkan yang paling berbahaya, pelaku juga dapat membobol data perbankan yang bersifat rahasia.
"Seperti OTP (One Time Password) dan data lainnya," pungkas Najamuddin.(mcr38/jpnn)
BACA JUGA: Heboh Penipuan Berkedok Undangan Pernikahan, Bareskrim Bergerak
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Edi Suryansyah