jpnn.com, LEBAK - Masyarakat Pesisir Selatan Provinsi Banten akhirnya merasakan air bersih. Jumat (4/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengirimkan bantuan.
"Kami hari ini menyalurkan bantuan pasokan air bersih ke wilayah Pesisir Selatan, di antaranya Sawarna, Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan dan Cihara," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias, Jumat.
BACA JUGA: 5.000 Liter Air Bersih Dijual Rp 150 Ribu
Masyarakat Pesisir Selatan yang berhadapan langsung di Perairan Samudera Hindia sejak dua bulan terakhir mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.
Masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Sebab, pompa jetpump, sumur timba dan sumber mata air terjadi kekeringan.
BACA JUGA: Bantuan Air Bersih di Tiga Wilayah Menipis
Oleh karena itu, masyarakat mengajukan permohonan bantuan pasokan air bersih ke BPBD Lebak. "Kami menyalurkan bantuan sehari sebanyak 18.000 liter dengan melibatkan tiga truk tangki. Penyaluran bantuan air bersih itu secara bergiliran," ungkap Madias.
Menurutnya, sejak sepekan terakhir ini sudah dua kali turun hujan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak dengan kapasitas sedang. Namun, hujan tersebut hingga kini warga masih mengalami krisis air bersih.
Bencana krisis air bersih di Lebak pada 2019 masuk kategori terbesar sepanjang lima tahun, karena tercatat 21 dari 28 kecamatan kesulitan air.
"Kami berharap PDAM bisa melayani seluruh warga Pesisir Selatan Lebak,sehingga tidak terjadi krisis air bersih," katanya.
Sejumlah warga Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, merasa senang dan bahagia karena bisa mencukupi untuk keperluan MCK selama dua hari ke depan.
"Kami berharap ke depan pemerintah dapat melayani kebutuhan air bersih jika memasuki kemarau panjang," ujar Cecep (40), salah satu warga. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti