Masyarakat Sangat Hormati Koruptor Dibanding Pencuri

Kamis, 09 Mei 2013 – 14:23 WIB
JAKARTA - Staf Ahli Jaksa Agung, Mohammad Amari mengatakan seorang koruptor masih dihormati oleh masyarakat. Bahkan pelaku korupsi derajatnya tidak sehina seorang pencuri.

"Kenyataan di dalam masyarakat, koruptor dianggap 'tidak sehina' seorang pencuri," ujar Amari dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).

Ia menambahkan, ketika koruptor bebas dari hukumannya dan kembali ke masyarakat mereka masih dihormati, bahkan bisa menduduki posisi politik.

Selain itu menurut Amari, perilaku kepada koruptor berbanding terbalik dengan seorang pelaku pencurian ayam. "Kalau maling ayam sudah habis riwayatnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Amari menerangkan berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, seorang pejabat daerah yang melakukan tindak pidana korupsi masih diangkat menjadi pejabat.

Hal itu sambung dia, yang menjadi penyebab orang tidak jera melakukan tindak korupsi. "Karena dihitung keuntungannya lebih besar daripada kerugiaan, lebih besar enaknya dibandingkan menderita," katanya.

Karena itu menurut Amari, para koruptor harus dibuat menderita, sehingga mereka kapok untuk melakukan tindakan korupsi di kemudian hari. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Bekuk 20 Terduga Teroris, 7 Tewas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler