jpnn.com, SURABAYA - Manager meeting klub-klub peserta Liga 2 akan digelar hari ini.
Pertemuan untuk membahas regulasi kompetisi ini cukup membuat para kontestan Liga 2 was-was. Salah satunya adalah pembatasan umur untuk pemain senior.
BACA JUGA: TV One Jamin Siaran Langsung Liga 1 dan 2 Seimbang
Pasca sidang tahunan 8 Januari lalu, beredar regulasi bahwa tiap tim klub maksimal hanya memiliki lima pemain dalam timnya yang berusia di atas 25 tahun. Semua tim langsung beradaptasi dengan hal itu. Termasuk Persebaya.
Namun, regulasi tersebut belum resmi. Bahkan, akhir-akhir ini santer terdengar kabar bahwa usia maksimal lima pemain senior di tiap tim menjadi 30 tahun.
BACA JUGA: TV Milik Bakrie Pegang Hak Siar Liga 1 dan Liga 2
’’Dengan waktu yang sangat mepet dengan kick off (18 April), regulasi tersebut jelas menyusahkan bila diresmikan,’’ kata pelatih Persebaya Iwan Setiawan setelah
Iwan lantas merujuk kepada keberadaan dua pemain senior di timnya saat ini, yakni kapten Mat Halil dan Rachmat Afandi. Usia keduanya saat ini sudah menginjak 37 dan 32 tahun.
BACA JUGA: Aturan Liga 1 Dibeberkan Sore Nanti
Bila kedua pemain tersebut harus out, maka kian menambah pusing Iwan.
Sebab, saat ini jumlah total pemain yang sudah diikat manajemen tim berjuluk Green Force itu masih 21 personel.
Apalagi, keduanya masih masuk dalam starting eleven pelatih asal Medan itu.
Kampiun Dirgantara Cup yang dihelat di Sleman awal bulan ini adalah bukti sahih.
Afandi bahkan masih stabil dengan donasi empat gol. Jumlah itu serupa dengan Bijahil Chalwa yang jadi top scorer.
’’Jujur saja, para pemain bagus saat ini juga mayoritas sudah memiliki tim. Lagipula, kami juga masih harus mendekati secara pribadi dan menjelaskan taktik kami bila ada pemain baru yang masuk. Mereka bisa lambat untuk tune in dengan tim,’’ sambung pelatih yang membawa Pusamania Borneo FC (PBFC) juara Divisi Utama (kini Liga 2) 2014 itu.
Mat Halil mengaku bahwa regulasi tersebut memberatkan. Menurut dia, ada baiknya bila PSSI mempertimbangkan kembali hal tersebut.
Pasalnya, tidak sedikit tim yang menggantungkan asa mereka untuk berprestasi di Liga 2 berbekal pemain senior.
’’Semua sekarang terserah manajemen. Saya hanya bisa pasrah,’’ ucap salah satu pemilik klub internal El Faza itu.
’’Kalau itu (regulasi maksimal usia 30 tahun) disetujui, berarti Homecoming Game (19/3) adalah pertandingan terakhir saya bersama Persebaya dengan dukungan penuh dari suporter,’’ sambung pria yang juga pegawai dispora Kota Surabaya itu.
Rachmat Afandi setali tiga uang. Meski begitu, kans mesin gol Persija tersebut untuk dipakai Persebaya di Liga 2 masih ada kans.
Sebab, selain wacana maksimal usia 30 tahun, ada pula wacana batasan maksimal usia pemain senior adalah 35 tahun.
Beda dengan Halil yang sudah pasti tidak akan tertolong statusnya bila salah satu wacana regulasi tersebut diresmikan.
Afandi yang berusia 33 tahun pada 5 April mendatang itu bisa sedikit bernapas lega.
’’Padahal, keputusan ini (bergabung di Persebaya) adalah karena saya sadar bahwa kesempatan main reguler di tim Liga 1 tidak besar, meski ada tawaran dari beberapa klub,’’ kata ayah dua anak itu.
“Saya, jujur, belum tahu mau ngapain kalau benar 30 tahun menjadi batasan maksimal pemain senior di Liga 2. Bingung,’’ kata Afandi. (io)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga Arema FC vs Persebaya Batal Digelar 8 April
Redaktur & Reporter : Soetomo