jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan mulai tahun depan seluruh SMP dan SMA/SMK akan mendapatkan materi ujian nasional dua model soal.
Pertama, model soal pilihan berganda. Kedua, model soal isian singkat.
BACA JUGA: Jelang UN 2018, Kemendikbud Gencar Sosialisasi
"Sebenarnya model ini sudah dilakukan tahun ini tapi belum diterapkan menyeluruh. Nah, tahun depan suluruh SMP dan SMA/SMK akan menerima dua model soal tersebut," terang Totok, Sabtu (16/12).
Dia mencontohkan soal isian singkat, seperti 4 + 2 =. Dengan model isian singkat trsebut diharapkan nalar siswa jalan dan tidak asal tebak.
BACA JUGA: Rencana Soal Esai di UN 2018 Ditolak Pelajar
Walaupun ada isian singkat, materi pilihan ganda tetap mendominasi yaitu 80 persen dari total soal.
Penambahan soal isian singkat menurut Totok bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa. Ujicoba pertama adalah mata pelajaran Matematika.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Siswa SMP
"Jadi ini bentuknya isian pendek dan bukan esai. Kami belum yakin apakah siswa mampu mengetik jawaban yang terlalu panjang. Kalau soalnya model uraian, pastinya membutuhkan jawaban penjelasan yang panjang. Dan waktunya dikhawatirkan tidak akan cukup,” tuturnya.
Dia berharap cara ini menjadi langkah awal untuk membiasakan siswa mengetik jawaban dalam UN. Jika sudah terbiasa, tidak menutup kemungkinan di dalam pelaksanaan UN di tahun-tahun berikutnya akan menambahkan model soal esai. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan, Kemendikbud Targetkan 70 Persen Siswa UNBK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad