Mati Ketawa Ala Fadli Zon

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 29 November 2021 – 13:20 WIB
Fadli Zon. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Mengapa Uni Soviet tidak mengirim orang ke bulan? Karena mereka takut orang-orang itu akan minta suaka.

Mengapa dokter gigi tidak laku di Uni Soviet? Karena tidak ada orang yang berani membuka mulut.

BACA JUGA: Mati Ketawa

Itu humor politik kuno yang beredar di era komunisme Uni Soviet. Meski kuno, tetapi tetap lucu.

Humor itu terasa relevan diceritakan di Indonesia, karena banyak situasi politik Indonesia yang terasa absurd. Banyak isu-isu politik Indonesia yang bisa dijadikan bahan humor dan bisa membuat gelak tertawa.

BACA JUGA: Fadli Zon Khawatir Negara di Dunia Melupakan Isu Palestina

Fadli Zon yang selama ini terkenal garang sebagai macan medsos, tiba-tiba menghilang tanpa bekas.

Selama dua minggu Fadli menghilang total tidak ada kabar berita.

BACA JUGA: Berbaju Loreng Khas Banser, Erick Thohir Berjalan Jongkok, Lalu Merayap

Fahri Hamzah melaporkan hilangnya Fadli ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Seharusnya Fahri melaporkannya ke Kontras.

Ada yang menduga Fadli menderita sakit gigi kronis sampai tidak bisa buka mulut selama dua minggu.

Ada juga yang mengira Fadli melarikan diri dan bersembunyi di luar negeri.

Setelah dicari ke sana kemari tidak ketemu, pimpinan DPR RI memutuskan untuk menugaskan semua anggota DPR mencari Fadli ke seluruh penjuru dunia.

Akhirnya yang berhasil menemukan Fadli adalah delegasi PDIP yang dipimpin langsung oleh Mbak Puan Maharani.

Fadli ditemukan di Madrid, Spanyol, mungkin sedang mencari suaka di Negeri Matador itu. Setelah bertemu Fadli, Mbak Puan berfoto bersama, dan Fadli mengunggah di akun medsos-nya. Sepulang ke Indonesia nanti, Fadli mungkin perlu dilaporkan ke bagian ‘’Lost and Found’’ di bandara.

Skenario itu hanya rekaan humor warung kopi yang muncul karena publik kecewa kehilangan Fadli yang biasanya garang.

Fadli tidak hilang, tetapi hanya puasa dua minggu. Fadli dan Puan kemudian jalan bareng menghadiri konferensi parlemen internasional di Madrid. Foto Fadli-Puan itu menunjukkan bahwa keduanya sudah damai.

Namun, Mardani Ali Sera dari PKS kecewa oleh pameran foto itu. Kata Mardani, kasihan rakyat hanya dipameri foto kemesraan tanpa diberi tahu substansi acara di Madrid. Rakyat kecewa. Begitu mungkin maksud Mardani.

Sebenarnya rakyat lebih kecewa karena Fadli sudah kehilangan gigi. Mungkin Fadli sudah ketemu dokter gigi yang canggih, yang sudah mengoperasi gigi Fadli sehingga rata dan tidak tajam lagi. Mungkin Fadli akan lebih sering bungkam setelah operasi pangur gigi ini.

Setelah sukses menjinakkan Fadli, Puan mungkin akan lebih pede lagi dan lebih yakin akan bisa menjinakkan Ganjar Pranowo.

Mumpung ada di Spanyol, Mbak Puan bisa menonton pertunjukan matador, adu banteng dengan manusia yang sangat terkenal itu.

Sepulang dari Spanyol Mbak Puan mungkin bisa mendapat inspirasi untuk diterapkan di Indonesia. Kalau di Spanyol ada festival tarung banteng, di Indonesia mungkin bisa diadakan festival tarung banteng vs celeng.

Siapa tahu festival ini bisa mendatangkan turis luar negeri yang bisa menghasilkan devisa.

Jalan Mbak Puan untuk bergandengan dengan Prabowo pada pilpres 2024 makin mulus dan lempeng. Pencitraan akan jalan terus melalui berbagai baliho, meskipun beberapa baliho yang sudah terpasang terlihat kurang dipersiapkan dan dipikir dengan serius.

Baliho tanam padi hujan-hujanan dikritik Fadli Zon, karena tidak pernah ada petani menanam padi saat hujan. Mungkin Mbak Puan tidak tahu bahwa orang menanam padi selalu berjalan mundur. Tidak ada orang yang menanam padi dengan berjalan maju.

Jangan-jangan publik malah menafsirkan bahwa pencalonan Puan mengalami jalan mundur.

Mbak Puan jangan sampai membuat pencitraan dengan ikut lomba memancing ikan. Meskipun memancing ikan adalah hobi yang banyak digemari rakyat, tetapi pemancing ikan tidak akan pernah bisa maju, karena pasti tercebur ke kolam.

Pesaing Mbak Puan yang paling potensial adalah Anies Baswedan. Beda dengan Mbak Puan yang makin mulus dan lempeng, jalan Anies banyak diadang portal. Rencana balapan Formula E sampai sekarang masih terus-menerus diadang dari kanan, kiri, depan, dan belakang.

Perhelatan World Super-Bike (WSBK) di Mandalika yang didukung Jokowi berlangsung sukses. Meskipun peserta jadi basah kuyup karena hujan dan banjir, nama Mandalika tidak akan berubah menjadi ‘’Mandi-lika’’.

Pemerintah masih belum merestui pelaksanaan balapan Formula-E di Jakarta. Pemerintah juga belum memberi izin rencana Reuni 212.

Mungkin pemerintah takut dua acara itu diadakan berbarengan, karena setelah acara reuni para alumnus 212 pasti akan langsung menonton balapan beramai-ramai.

Anies mengangkat Bamsoet menjadi ketua panitia pengarah balapan Formula E. Bamsoet sudah menunjukkan kepiawaiannya sebagai pembalap jagoan. Mobil yang dikendarai bersama pembalap Sean Gelael koprol terguling berkali-kali, tetapi Bamsoet dan Sean selamat tanpa luka segores pun.

Bagi kebanyakan orang kecelakaan Bamsoet di Meikarta itu horor banget. Namun, bagi Bamsoet kecelakaan itu biasa saja, buktinya dia bisa keluar dari mobil utuh dan bugar. Bamsoet sudah cukup membuktikan ‘’kesaktiannya’’.

Dia tidak perlu pamer kesaktian lagi, misalnya dengan mengendarai mobil mewah melawan arah di jalan tol. Apalagi kemudian mengajak presiden sebagai co-driver kehormatan.

Erick Thohir juga makin bersemangat melakukan persiapan 2024. Namanya semakin sering viral di media sosial maupun media konvensional. Namanya disebut-sebut bersama Luhut Binsar Panjaitan karena dianggap mendapat cuan dari bisnis PCR.

Tidak berapa lama kemudian muncul orang yang mendeklarasi Luhut-Erick sebagai capres dan cawapres 2024. Kelompok deklarator ini menyebut diri sebagai PCR atau Pendukung Cinta Republik, bukan ‘’Pencoleng Cuan Rakyat’’.

Erick kemudian viral lagi setelah menyidak toilet di sebuah SPBU, dan kaget ketika harus bayar dua ribu perak. Erick langsung memerintahkan direksi Pertamina untuk menggratiskan biaya toilet di SPBU seluruh Indonesia. Erick pun dinobatkan sebagai ‘’Bapak Toilet Indonesia’’.

Tidak berhenti sampai di situ, Erick menjadi berita lagi ketika diangkat menjadi anggota kehormatan Banser (29/11). Rupanya, Erick tidak mau kalah dari Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amien yang sudah diangkat sebagai anggota kehormatan ormas Pemuda Pancasila (PP).

Ormas PP lagi bikin heboh karena mengadakan demo di depan kompleks DPR Senayan dan berakhir ricuh. Para anggota PP marah karena Junimart Girsang meminta pemerintah membubarkan ormas yang suka bikin rusuh.

Para anggota PP mendesak Junimart minta maaf dan mencium tangan Yapto Soerjosoemarno, ketua umum PP. Para anggota PP mungkin mendapat inspirasi dari kasus Arteria Dahlan yang berakhir dengan minta maaf dan cium tangan.

Polisi dibuat sibuk oleh banyak demonstrasi. Para buruh mengancam akan demo besar-besaran setelah MK memutuskan bahwa sebagian UU Omnibus Law inkonstitusional dan harus diperbaiki dalam dua tahu ke depan.

Buruh meradang karena pemerintah masih keukeuh akan menerapkan UU itu. Ibarat nasi sepiring sudah busuk seperempat, tetapi masih dimakan pula.

Buruh juga marah kepada Menaker karena menyebut upah minimum 2022 terlalu tinggi. Sudah minimum, tetapi dianggap terlalu tinggi. Mungkin Menaker akan mengeluarkan SK untuk menetapkan upah buruh di bawah minimum yang akan berlaku di seluruh Indonesia.

Di negara komunis para buruh pura-pura bekerja dan para majikan pura-pura membayar. Di Indonesia para buruh pura-pura tidak bekerja, tetapi para majikan tetap pura-pura membayar.

Sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalis, bukan sosialis, bukan komunis. Sistem yang dianut Indonesia adalah sistem yang bukan-bukan.

Sistem ekonomi kapitalis adalah eksploitasi manusia oleh manusia. Sistem ekonomi Indonesia persis sebaliknya. (*)


Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler