Matt & Mou: Duet Maxime dan Prilly di Layar Lebar

Jumat, 25 Januari 2019 – 22:28 WIB
Prilly Latuconsina dan Maxime Bouttier. Foto: Instagram/Prilly

jpnn.com - Matt (Maxime Bouttier) dan Mou (Prilly Latuconsina) bersahabat sejak kecil. Keduanya punya sifat yang bertolak belakang. Mou lucu dan ceria, sedangkan Matt pendiam. Matt selalu ingin menjaga Mou.

Beranjak remaja, dia menjadi sangat protektif terhadap Mou. Apalagi ketika ada cowok yang mendekati Mou, seorang musisi bernama Reza (Irsyadillah).

BACA JUGA: Prilly Latuconsina Sebal Ditanya soal Pernikahan

Mou ingin Matt merestui hubungannya dengan Reza. Namun, Matt menunjukkan rasa tidak sukanya. Dia memberikan tes yang cukup berat kepada Reza dan Mou. Agar tidak "mengganggu" hubungannya dengan Mou, Reza berinisiatif menjodohkan Matt dengan Retha (Josephine Firmstone), sepupunya.

Namun, kali ini Mou merasa tidak nyaman saat melihat kedekatan Matt dan Retha. Selama ini Mou sangat bergantung pada Matt. Persahabatan mereka mulai terancam.

BACA JUGA: Kabar Bangun Rumah Rp 5 Miliar, Prilly Latuconsina: Itu Hoaks

Ditambah lagi masalah keluarga yang dihadapi Mou. Kemudian, Reza "hilang" dari hidup Mou. Mou mencurigai Matt menyembunyikan sesuatu darinya. Apakah mereka bisa mengungkapkan rasa yang terpendam itu?

Di awal film, penonton disuguhi scene-scene manis masa-masa SMA, persahabatan, ditaksir teman sekolah. Makin ke dalam, konflik yang muncul cukup mengaduk emosi. Dialog-dialog dan scene yang ditampilkan terasa riil, mewakili keseharian remaja usia 16-17 tahun.

BACA JUGA: Baru 22 Tahun, Prilly Latuconsina Sudah Bangun Rumah Rp 5 Miliar?

Monty Tiwa sebagai sutradara mengungkapkan, dirinya tidak ingin membuat film remaja dari "kacamata" orang dewasa. Treatment yang dia lakukan untuk film itu adalah menyajikan film remaja dari perspektif dunia remaja.

Dia banyak mengobrol dengan Prilly, Maxime, dan cast-cast lain yang umurnya masih dekat dengan usia remaja. "Mencari tahu cara mereka berpikir, kira-kira remaja bakal ngomong seperti ini nggak, bakal melakukan ini nggak," bebernya.

Hasilnya adalah dialog yang jujur. Scene-scene segar dan bikin senyum sendiri. Sampai ikut merasakan gejolak hati Matt dan Mou. Monty juga memberikan ruang kepada pemain untuk berekspresi selama masih di dalam "pagar"-nya.

Contohnya, scene Mou terjatuh dari sepeda dengan terlentang tidak ada di skrip. "Saya ambil dari obrolan dengan Prilly. Dia takut naik sepeda," ujarnya. Monty juga melontarkan pujian kepada Prilly dan Max yang sangat profesional di lokasi syuting. Fakta bahwa mereka berpacaran justru mempermudah chemistry.

Bagi Prilly dan Maxime, itu merupakan kali pertama mereka dipasangkan dalam film layar lebar. Sebelumnya hanya dalam serial atau FTV. Maxime lebih dulu mendapat peran Matt karena cerita itu punya keterkaitan dengan film A: Aku, Benci & Cinta.

Kemudian, Prilly ditawari peran Mou. "Waktu dapat skripnya, aku suka banget, I said yes," kata Prilly. Jadi, bukan karena tahu lawan mainnya adalah pacar sendiri.
"Kalau nggak suka ceritanya, meski main sama pacar, nggak akan ambil," lanjutnya.

Syuting berlangsung 18 hari. Bagi Prilly dan Maxime, berperan di Matt & Mou membuat keduanya me-recall kembali masa-masa SMA. "Apalagi buat aku sudah sekitar 8-9 tahun lalu. Pas main film ini jadi ingat perubahan perasaan waktu remaja," tutur Maxime. (nor/c6/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prilly Latuconsina Sempat Ragu dengan Maxime Bouttier


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler