jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Bina Lafotas Kemnaker RI Agung Nur Rohmad mengungkapkan syarat untuk bekerja di Jepang.
Salah satunya yakni harus mengenal bahasa Jepang untuk memudahkan berkomunikasi.
BACA JUGA: Jamkrindo Salurkan Bantuan untuk Para Korban Puting Beliung di Subang
"Kalau mau magang di Jepang harus punya minimal bahasa setingkat N5. Karena memang di sana perlu komunikasi," katanya, Jumat (10/1).
Kemnaker juga banyak melakukan pelatihan bagi calon pekerja menjadi talenta yang dibutuhkan untuk bekerja di beberapa negara.
BACA JUGA: Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
"Magang adalah bagian dari proses pelatihan beda dengan bekerja. Jadi yang perlu disiapkan pelatihannya mulai dari bahasa, budaya, kemudian kami juga menyiapkan bidang-bidang teknis," katanya.
Dia menyebutkan jenis pekerjaan yang banyak diisi oleh Indonesia adalah pariwisata, manufaktur, makanan hingga tenaga ahli kesehatan.
BACA JUGA: Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
"Misalnya di Jepang permintaan untuk hospitality untuk mendukung pariwisata Jepang, kami juga ada pelatihannya di setiap provinsi dari Aceh-Papua," jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum IKAPEKSI Pranyoto Widodo menambahakan terus meningkatn pendidikan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Apalagi, ini sejalan dengan program Presiden RI Prabowo Subianto untuk menuju Indonesia emas.
"Program yang dicanangkan oleh IKAPEKSI tentunya untuk support program Pak Prabowo menuju Indonesia Emas 2045. Kami berkontribusi di Kemnaker dalam waktu jangka pendek ini untuk melakukan persamaan pendidikannya sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada