Mau Berenang dengan Hiu, Datanglah ke Banyuwangi

Senin, 09 Februari 2015 – 08:48 WIB
Pengunjung bercengkerama dengan hiu jinak di Wisata Bangsring Underwater. Rendra Kurnia/Radar Banyuwangi/JPNN.com

jpnn.com - BANYUWANGI – Wisata Bangsring Underwater (Bunder) di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur makin terkenal.

Pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan terumbu karang dasar laut. Yang mengasyikkan, pengunjung bisa melihat ikan hiu yang sudah dijinakkan.

BACA JUGA: Jam Gelang Colorful Berhias Bebatuan nan Simpel

Di tempat wisata yang biasa digunakan snorkeling tersebut, kini dilengkapi lima ekor jenis hiu sirip hitam. Hiu-hiu itu dikurung dalam karamba di samping rumah apung di Pantai Bangsring. Hiu yang berukuran sekitar 30–50 cm itu sengaja ditaruh di karamba.

Para pengunjung yang sedang snorkeling atau singgah di rumah apung tersebut diperbolehkan mendekat ke hiu-hiu jinak itu. Bahkan, banyak para pengunjung yang masuk ke dalam karamba untuk sekadar berenang bersama hiu dan berfoto dengan hiu-hiu itu.

BACA JUGA: Bajigur, Wedang Pengusir Dingin

Saat masuk ke dalam karamba, semula koran ini takut kena gigit hiu.Ternyata, kesan hiu seram tersebut sirna setelah masuk ke karamba. Hiu-hiu tersebut malah mendekat. Kadang juga menyundul bagian tubuh. Hiu-hiu itu seolah menyapa kedatangan tamu yang tak diundang.

”Ini pengalaman bagi sayabisa renang dengan hiu. Ternyata di Banyuwangi sudah ada. Seperti yang di Karimun Jawa,” ujar Hendri, salah seorang pengunjung.

BACA JUGA: Demam Berdarah Menggejala, Ini Pencegahan dan Penanganannya

Terkadang, hiu itu aktif berputar-putar mencoba menabrak tubuh para pengunjung yang masuk ke karamba. Itu cukup‎ membuat kaget orang yang ditabrak hiu tersebut. Tetapi, para pengunjung yang ditabrak hiu itu tidak perlu risau. Hiu-hiu tersebut tidak akan menggigit. Sebab, sebelum diajak bermain, hiu-hiu itu terlebih dulu diberi makan.

”Kami beri makan ikan ini setiap hari. Umurhiu-hiu itu lima bulanan,” terang Ketua Kelompok Nelayan Samudera Bakti Ikhwan Arief.

Awalnya, hiu-hiu di karamba itu didapat dari jaring nelayan setempat dan mengalami luka karena terkena jaring. Untuk menyelamatkan para hiu tersebut, para nelayan memutuskan merawat hiu itu sementara di karamba. Nanti hiu tersebut dilepas kembali kalau sudah sembuh.

”Awalnya, ya kami hanya selamatkan hiu-hiu itu. Tapi, ternyata banyak pengunjung yang suka dan ingin melihat mereka dari dekat. Nanti kalau hiu itu sudah sembuh, akan kami lepas lagi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, hiu sirip hitam berasal dari famili Carcharhinidae. Mereka sering dijumpai di perairan tropis dan nontropis di seluruh dunia. Ukuran tubuhnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Setiap jenis hiu itu memiliki ujung hitam di ujung sirip punggung, perut, dan sirip lainnya. Hiu sirip hitam dikenal sering membuat lompatan melingkar di atas air ketika menyerang kumpulan ikan kecil yang menjadi mangsanya. (aif/JPNN/c22/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Panas dengan Iga Kambing Hot Plate


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler