jpnn.com - Belakangan ini, tren warna rambut platinum blonde atau putih pirang memang kembali ngetren di kalangan selebriti Hollywood. Tak ada salahnya mengikuti tren itu.
Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Merrie Elizabeth, founder hair coloring salon BloBar, mengatakan, mengubah warna rambut menjadi platinum blonde bukan hal yang simpel.
BACA JUGA: Gonta-ganti Gaya Rambut ala BCL
Menurut perempuan yang pernah masuk daftar 30 Under 30 Forbes itu, proses pewarnaan menjadi platinum blonde cukup panjang. Tahapnya meliputi beberapa kali bleaching. Bleaching merupakan proses penghilangan pigmen warna alami yang terdapat pada batang rambut.
Proses bleaching umumnya dilakukan pada seluruh batang rambut hingga batas 1 cm atau 0,5 cm dari kulit kepala.
’’Karena warna alami rambut orang Indonesia itu hitam atau dark brown, proses bleaching perlu dilakukan hingga empat kali atau mungkin lebih,’’ kata Merrie. Bleaching dilakukan agar nantinya cat platinum blonde mudah diaplikasikan.
Saat bleaching, kekuatan rambut bakal berkurang. Rambut bisa menjadi sangat rapuh dan mudah patah. Untuk itu, Merrie menegaskan untuk memperhatikan kondisi rambut sebelum proses bleaching.
Merrie sendiri tak akan melakukan bleaching pada rambut klien yang kurang sehat. Jika diteruskan, bisa berakibat rontok parah, bahkan berujung kebotakan.
Setelah di-bleach, rambut bakal berwarna putih kekuningan. Rambut harus segera dilapisi dengan pewarna rambut platinum blonde. Warna itu dimasukkan untuk menggantikan pigmen alami rambut yang hilang saat bleaching.
’’Di sinilah orang sering salah kaprah. Orang sering mengasumsikan warna platinum blonde bisa didapat hanya dengan bleaching,’’ kata Merrie.
Warna rambut platinum blonde bakal bertahan hingga 3–4 kali keramas saja. Setelah luntur, rambut akan kembali ke warna bleach, yaitu putih kekuningan. Karena itu, tegas Merrie, rambut perlu dirawat secara intens.
Selain kesehatan rambut, warna kulit menjadi pertimbangan saat memilih warna rambut. Warna rambut platinum blonde paling cocok dengan kulit putih pucat khas ras Kaukasia atau bule.
Karena itulah, Merrie kurang menyarankan warna tersebut untuk orang Indonesia. Alasannya, kulit sawo matang atau kuning langsat kurang pas dipadukan dengan rambut platinum blonde.
Tapi, bukan berarti kita tak bisa menjadi sekeren Katy Perry atau Cara Delevingne. Merrie menyarankan untuk memilih warna yang tak sekontras platinum blonde. Misalnya blonde dengan sentuhan ash gray atau rose gold.
’’Tapi, kalau memang benar-benar pede dengan platinum blonde sepenuhnya, ya it’s okay. Seperti Rita Ora yang pede aja meski kulitnya gelap,’’ kata Merrie. (adn/c17/na)
Redaktur & Reporter : Adil