Mau Bertugas di Poso, Dokter Dijanjikan Insentif Rp 3 juta per Bulan

Kamis, 07 Maret 2013 – 03:02 WIB
POSO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengahsetempat saat ini tengah berjuang untuk mendatangkan tenaga dokter. Perjuangan dilakukan tak lepas dari masih timpangnya antara jumlah dokter yang sudah ada dengan dokter yang dibutuhkan.

Kepala Dinkes Poso dr Asnah Awad MARS mengatakan kebutuhan tenaga dokter di Poso masih sangat banyak. Khususnya untuk kebutuhan dokter di Puskesmas-Puskesmas. Tercatat, dari 21 Puskesmas di Poso baru empat Puskesmas yang terpenuhi kebutuhan ideal dokternya. Yaitu Puskesmas Lawanga, Puskesmas Kawua, Puskesmas Kayamanya, dan Puskesmas Mapane.

Kebutuhan dokter ideal  Puskesmas adalah 1 Puskesmas memiliki 2 dokter umum dan 1 dokter gigi. Sementara di antara Puskesmas lainnya baru memiliki masing-masing satu orang dokter. Bahkan tiga Puskesmas yakni Puskesmas Gintu, Puskesmas Lengkeka, Puskesmas Lore Peore belum memiliki dokter sama sekali. "Permintaan tenaga dokter ini yang sedang saya perjuangkan di Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Insya Allah tahun ini kita akan mendapatkan hasil yang baik, meski belum sepenuhnya terpenuhi idealnya," terang Asnah.

Jika ditilik dari jumlah Puskesmas yang ada, maka seharusnya Poso memiliki 63 dokter. "Kebutuhan dokter akan terpenuhi secara bertahap," tukasnya.

Mantan Direktur RS Poso ini, mengaku optimistis akan mendapatkan kebutuhan dokter yang diinginkan. Mengingat pejabat berwenang yang menangani pendistribusian dokter PTT ke daerah-daerah di Kemenkes RI adalah teman seangkatan kuliahnya di Fakultas Kedokteran. "Akhir tahun 2012, saya dikasih 10 dokter. Tapi baru empat dokter yang sudah bertugas," jelasnya.

Enam dokter lain, lanjut Asnah, batal masuk Poso karena ada peristiwa keamanan di wilayah Tamanjeka dan Tambarana Poso Pesisir. Peristiwa gangguan keamanan muncul bertepatan dengan rencana pengiriman 10 dokter ke Poso oleh Kemenkes RI. "Poso sekarang sudah benar-benar aman. Saya yakin dokter yang kita inginkan akan datang," tandasnya.

Banyak cara yang dilakukan Pemkab Poso untuk merangsang minat dokter datang bertugas di daerahnya. Salah satunya adalah dengan memberikan dana insentif profesi di luar dari gaji. "Insentifnya bervariasi. Antara 1 juta hingga 3 juta per bulan," jelas Asnah.

Insentif Rp 3 juta per bulan diperuntukan bagi dokter di Puskesmas daerah terpencil seperti di Kecamatan Lore Bersaudara, sementara insentif Rp 1 juta per bulan diperuntukan bagi dokter di Puskesmas dalam kota. Dinkes Poso juga menempuh cara lain berupa memohon kepada perusahaan layanan telekomunikasi (Telkomsel) untuk memasang tower jaringan handphone di wilayah-wilayah terpencil di Poso semisal di Gintu dan Lengkeka. Sebab selama ini di daerah-daerah tersebut belum ada jaringan HP yang nantinya bisa mengakibatkan dokter enggan bertugas di daerah terpencil tersebut.

Meski beberapa kebutuhan dokter belum terpenuhi, tapi pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan normal dan lancar. Untuk menangani kebutuhan akan dokter di Puskesmas yang belum memiliki dokter atau yang masih kurang dokter, ditempatkan tenaga kesehatan dengan kualifikasi pendidikan S1 se tingkat dokter.(bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Balita Mengidap Gizi Buruk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler