jpnn.com - FUNGSI maksimal head unit (HU) sulit terwujud apabila peranti bawaan dari kendaraan tidak mumpuni. Baik karena HU masih single din atau HU double din, namun tidak dilengkapi dengan kemampuan mirroring dan bluetooth. Otomatis, pilihannya adalah meng-upgrade dengan menggunakan HU aftermarket.
Namun, sebelum memutuskan mengganti HU, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tujuannya, langkah itu tidak berujung pada kerusakan yang menggugurkan garansi. "Alasan mengganti HU supaya semakin pintar itu layak dilakukan, tapi dengan tetap memperhatikan beberapa aspek," ujar Hendri Gunawan, seorang instalator SM Audio Jakarta.
Mengganti HU tidak bisa sembarangan. Apalagi sekarang banyak mobil yang sistem audionya terintegrasi dengan komputer, setir, dan dasbor. "Paling riskan kalau pemasangan kabel tidak sesuai sistem kelistrikan. Dikhawatirkan timbul korsleting. Jadi, harus dipastikan memasang ke bengkel ahli atau yang berpengalaman," jelasnya.
Mengganti HU aftermarket juga patut memperhitungkan ukuran frame bawaan mobil. Jika HU yang terintegrasi harus membongkar dasbor, mau tidak mau pemilik mobil membelikan frame yang cocok dengan HU baru. "Tapi, alangkah baiknya kalau HU baru berspesifikasi fit OEM alias berukuran sama," katanya.
Pentingnya memperhatikan kecocokan HU aftermarket dengan frame bawaan juga ditegaskan agen pemegang merek. Head of Marketing PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra mencontohkan Suzuki Ignis. Meski secara dimensi Ignis mampu menampung HU dengan ukuran 7 inci, tidak semua HU dapat masuk pada frame dasbor. Untuk itu, Suzuki menyediakan HU khusus yang dijual terpisah.
"Bisa saja pasang yang aftermarket, tapi hal itu tidak kami sarankan. Kenapa? karena bila ada kerusakan kendaraan akibat pemasangan head unit aftermarket, besar kemungkinan bisa mengganggu asuransi kendaraan," ujar Donny. (agf/c6/fal)
BACA JUGA: Maksimalkan Fungsi Head Unit
Redaktur : Tim Redaksi