Mau Kompak soal 1 Ramadan? Inilah Kendalanya...

Minggu, 05 Juni 2016 – 20:46 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam jumpa pers tentang awal Ramadan 1437 H di Jakarta, Minggu (5/6) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, sistem pengambilan keputusan tentang 1 Ramadan yang berlaku saat ini membuat umat Islam di wilayah Indonesia timur dan tengah terpaksa menunggu lebih lama. Sebab, sidang isbat digelar setelah matahari terbenam di wilayah Indonesia bagian barat terlebih dahulu.

“Karena wilayah Indonesia sangat luas, masyarakat di wilayah tengah dan timur terpaksa menunggu 1-2 jam (untuk mengetahui awal Ramadan, red),” ujar Lukman dalam konferensi pers di Kementerian Agama, Minggu (5//6) malam.

BACA JUGA: Sah! Menteri Sudirman Said Resmi Nikahi Janda Cantik

Menteri asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mentatakan, sebagian umat Islam di Indonesia sudah ada yang mulai menjalani puasa Ramadan. Misalnya, pengikut tarekat Syattariah di empat desa di Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat yang sudah menggelar salat tarawih pada Sabtu (4/6) kemarin.

Lukman pun berharap agar ke depan seluruh elemen yang ada bisa duduk bersama untuk menentukan kriteria penetapan awal puasa. Tujuannya agar ada kesamaan pandangan tentang metode penetapan awal Ramadan.

BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Berkas Bang Uci Belum Rampung

"Jadi ke depan perlu duduk bersama. Misalnya, menentukan seperti apa posisi hilal untuk dilihat. Sehingga memiliki cara pandang yang sama, menghindari perbedaan cara pandang," ujarnya.(gir/jpnn)

 

BACA JUGA: Kok Bang Sanusi Belum Diadili? Ini Penyebabnya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Berkas Bang Uci belum Rampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler