Mau Nikah di Tengah Wabah Corona? Simak Aturan Ini

Minggu, 22 Maret 2020 – 11:07 WIB
Ilustrasi pernikahan. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, memutuskan tetap melayani pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA), meskipun di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin, sebagaimana dikutip dari laman resmi kemenag.go.id, Minggu (22/3).

BACA JUGA: Cara Risma Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Warganya

"Pencatatan nikah tetap dapat dilakukan oleh KUA. Tentunya kita mengeluarkan aturan, bagaimana proses tersebut dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan pencegahan penyebaran Covid-19," kata Kamaruddin Amin.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Bimas Islam tentang Imbauan dan Pelaksanaan Protokol Penanganan Covid-19 pada Area Publik di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang dikeluarkan pada Kamis, 19 Maret 2020.

BACA JUGA: Corona Meluas, KPU Tunda Tahapan Pilkada

Ada tiga hal yang harus diperhatikan jika calon pengantin akan melaksanakan pernikahan di dalam KUA. Pertama, membatasi jumlah orang yang mengikuti prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak lebih dari 10 orang.

"Kedua, calon pengantin (catin) dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi harus membasuh tangan dengan sabun/hand sanitizer dan menggunakan masker," kata Kamaruddin.

BACA JUGA: Keyboardist Bon Jovi Positif Corona, Begini Pesannya

Ketiga, Petugas, Wali Nikah dan Catin laki-laki menggunakan sarung tangan dan masker pada saat ijab kabul.

Sementara, untuk pencegahan penyebaran Covid-19 pada pelayanan Akad Nikah di luar KUA, harus juga memperhatikan ruangan prosesi akad nikah.

"Lakukan di tempat terbuka atau di ruangan yang berventilasi sehat," ungkap Kamaruddin.

Untuk sementara waktu, jajaran Kemenag akan meniadakan semua jenis pelayanan selain pelayanan administrasi dan pencatatan nikah di KUA, yang berpotensi menjalin kontak jarak dekat serta menciptakan kerumunan.

Sebagai contoh adalah pelayanan untuk bimbingan perkawinan bagi catin, konsultasi perkawinan, bimbingan klasikal dan sebagainya, untuk sementara kita hentikan. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler