jpnn.com, YOGYAKARTA - Musisi sekaligus komposer dunia, Yanni akan mengadakan konser orchestra kolosal pada 20 Oktober 2018 di Candi Prambanan, Yogyakarta.
Promotor, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dan Rajawali Indonesia Communication resmi mengumumkan harga tiket konser Yanni.
BACA JUGA: Semoga Pak Jokowi Berkenan Nonton Konser Yanni di Prambanan
Pada 15 Juli mendatang, tiket akan dijual secara regular dengan harga berbagai kelas. Mulai dari Silver Rp. 1 juta, Gold Rp. 2 juta, Platinum Rp 3 juta, dan Diamond Rp 6 juta.
Baca juga: Semoga Pak Jokowi Berkenan Nonton Konser Yanni di Prambanan
Harga tiket tersebut sudah termasuk pajak, fee admin dan tiket masuk Candi Prambanan.
Mega konser Yanni adalah gagasan kolaborasi antara dua promotor, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko serta Rajawali Indonesia Communication.
Yanni, sebagai musisi dan komposer kelas dunia asal Yunani sengaja diundang untuk unjuk kebolehannya di hadapan ribuan penikmat musik tanah air di komplek mahakarya Candi Prambanan.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Yanni Siapkan Konser di Prambanan
Dalam rangkaian tour bertajuk “Yanni 25 Acropolis”, musisi yang lahir pada 14 November 1954 tersebut memilih candi yang dibangun sejak abad ke 9 tersebut sebagai tempat untuk mengenang kembali bagaimana megahnya karya-karya yang terdapat dalam album “Live at the Acropolis”.
Album itu pertama kali diperkenalkan pada 1 Maret 1994 silam di The Acropolis of Athens. The Acropolis of Athens sendiri adalah sebuah situs bersejarah yang berada di Kota Athena, Yunani, yang letaknya berada di sebuah tebing berbatu.
Situs tersebut merupakan salah satu tempat bersejarah yang dimiliki dunia dan ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site, sama dengan Candi Prambanan.
Direktur Utama TWC Edy Setijono mengatakan, pagelaran musik Yanni ini memadukan antara kemegahan mahakarya Candi Prambanan dengan mahakarya musisi internasional yang dikemas dalam sebuah sajian musik live orchestra.
"Kami berharap Prambanan Orchestra nantinya akan menjadi destinasi alternatif baru dalam upaya memajukan dunia pariwisata Indonesia, khususnya memperkenalkan kepada dunia internasional," kata Edy Setijono saat jumpa pers di kawasan Candi Prambanan, Jogjakarta, Selasa (3/7),
Kemegahan yang pernah disuguhkan oleh musisi yang memiliki nama lahir Giannis Chrysomallis tersebut nantinya akan kembali disuguhkan di Candi Prambanan.
Dalam perjalanannya, candi yang dibangun pada masa raja Wangsa Sanjaya ini selalu menjadi saksi sejarah dari banyaknya gelaran berskala internasional yang didatangi oleh khalayak yang berdatangan dari berbagai belahan dunia. Baik itu untuk musik, seni budaya dan masih banyak lagi.
"Dalam Prambanan Orchestra sendiri, nantinya para penonton akan menikmati bagaimana indahnya karya-karya terbaik dari Yanni dalam album Live at the Acropolis yang dikolaborasikan dengan kemegahan Candi Prambanan yang merupakan warisan dunia yang ada di Indonesia. Prambanan Orchestra merupakan peristiwa budaya yang nantinya bisa diceritakan kepada anak cucu kita kelak,” ujar Edy.
CEO Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi menuturkan bahwa selama Yanni berkiprah di dunia musik puluhan tahun silam, dia dikenal sebagai seorang musisi yang biasa menggelar konsernya di tempat-tempat bersejarah dunia. Di antaranya seperti Taj Mahal di India, Forbidden City di China, Kremlin di Rusia, Kastil El Morro di Puerto Rico, Kota Kuno Byblos di Lebanon, Roman Theatre of Carthage di Tunisia, Burj Khalifa di United Emirater Arab, The Acropolis di Yunani, Piramid di Mesir, Colloseum di Itali, dan lainnya.
Menggelar konser di situs-situs bersejarah dalam berbagai catatan sejarah, sejauh ini baru hanya Yanni yang diperbolehkan. Hal itu dapat Yanni lakukan karena dirinya memiliki konsep musik ”One World, One Human”, yang mana konsep tersebut mampu menyampaikan bahasa secara universal melalui musik-musiknya yang sublim, magis dan juga indah, jelasnya.
"Nantinya, Yanni siap memboyong musisi-musisi orchestra-nya untuk tampil di hadapan ribuan penonton. Tak kalah menariknya, para musisi utama yang diboyongnya berasal dari berbagai negara. Selain itu, instrument yang digunakan pun berasal dari berbagai etnik yang ada di dunia yang mampu menciptakan harmoni lagu yang eksotik dan menginspirasi,” tutup
Anas. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra