Mau Pergi ke Belanja, Seorang Ibu Dibegal

Senin, 20 Mei 2019 – 21:04 WIB
Begal. Foto ilustrasi: sumeks.co.id/jpg

jpnn.com, SIDOARJO - Komplotan begal motor beraksi di Desa Glagaharum, Porong, Sidoarjo, Jatim. Yang menjadi korban seorang perempuan bernama Kusniati, warga Desa Gempolsari, Tanggulangin.

Saat itu, Kusniati membawa motor Honda Beat bernopol W 2542 VH. Dia berangkat dari rumah sendirian sekitar pukul 05.00.

BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Begal Cabut Kunci di Jakarta Selatan

"Mau ke rumah teman. Janjian ke pasar bareng," tutur perempuan 44 tahun itu.

BACA JUGA : Pemudik yang Melewati Tol Bakauheni Lampung Tak Perlu Takut Begal

BACA JUGA: Kapolda Tidak Mau Begal Marak di Jawa Barat

Nah, tempat tinggal teman Kusniati berada di Desa Sentul, Tanggulangin. Untuk ke sana, Kusniati harus melewati area persawahan.

Nahas, di tengah jalan, motornya mendadak dipepet dua pemuda yang berboncengan dengan motor jenis matik hitam. "Motornya Vario," sebutnya.

BACA JUGA: Tiga Pelaku Begal di Depok Diamankan, Satu Perempuan

BACA JUGA : Ditodong Senjata Api, Warga Bogor jadi Korban Begal

Mereka memakai helm teropong. Wajahnya tidak terlihat jelas. Kusniati lantas disudutkan ke pinggir jalan. Nah, pemuda yang diboncengkan kemudian menghunuskan sebilah parang.

"Nyawamu habis kalau teriak," kata Kusniati menirukan ancaman pelaku saat itu.

Pelaku terang-terangan meminta motor. Demi menyelamatkan diri, korban diam. Pasrah. Kusniati lalu menyerahkan motor miliknya.

"Mau lari tidak bisa. Di belakang itu ternyata ada pelaku lain. Bawa motor sendiri. Jadi, pelakunya tiga orang. Helm teropong semua," sambungnya.

BACA JUGA : Waspada, Begal dengan Modus Baru Beraksi pada Malam Hari

Kusniati mengatakan, para pelaku kabur ke selatan setelah merampas motornya. Mereka mengarah ke Pasuruan.

"Jalannya pas sepi. Tidak ada yang menolong," ujarnya.

Dia baru mendapat pertolongan setelah pelaku tidak terlihat lagi. Kusniati menghentikan tetangganya yang kebetulan lewat dengan naik sepeda motor.

"Kami langsung ke polsek untuk laporan," jelasnya.

Setelah membuat laporan polisi di Polsek Porong, dia diajak petugas kembali ke lokasi kejadian.

Di sana mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kusniati menerangkan, beberapa tetangganya sempat melacak pelaku.

Mereka menelusuri jalur yang mungkin dilalui. "Di Jabon, ada orang yang melihat motor mirip punya saya. Tetapi, lari ke mana tidak ada yang tahu," ungkapnya.

Dia sangat berharap aparat keamanan bisa mengungkap perkara itu. Kusniati tidak ingin pengalaman pahit yang dialaminya menimpa orang lain di kemudian hari.

"Bulan puasa kok ya ada yang begitu," keluhnya.

Ketika dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Porong Ipda Sulasno mengakui adanya kejadian itu. Hanya, dia enggan berkomentar banyak.

"Masih didalami," katanya. Menurut polisi dengan satu balok di pundak tersebut, gerombolan pelaku bisa jadi adalah pemain lama kasus serupa.

Dasarnya adalah modus yang tertata. Mulai memepet korban agar berhenti, mengancam dengan senjata tajam (sajam), sampai menutup ruang gerak korban dari belakang.

"Memaksa korban tidak bisa berbuat banyak," ungkapnya.

Kasus begal motor sudah beberapa kali terjadi di wilayah hukum Kota Delta. Dari reportase Jawa Pos, setidaknya sudah lima kali terjadi pada tahun ini.

Sebut saja pada akhir Februari (27/2), komplotan begal beraksi di Desa Pejarakan, Jabon. (edi/c6/hud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada, Begal dengan Modus Baru Beraksi pada Malam Hari


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler