Max Sopacua Sebut Keruntuhan Partai Demokrat Berawal dari Kasus Proyek Hambalang

Kamis, 25 Maret 2021 – 16:28 WIB
Politikus Partai Demokrat Max Sopacua. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kubu Partai Demokrat (PD) versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang menggelar konferensi pers (Konpers) di Sport Center Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3) siang ini.

Konpers digelar untuk menyampaikan informasi terkini persoalan internal di partai pemenang Pemilu 2009 itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jhoni Allen Gugat AHY, Jenderal Andika Turun Tangan, Semua Terekam Kamera

Ketua Dewan Kehormatan PD versi KLB di Deli Serdang Max Sopacua mengaku sengaja memilih Hambalang sebagai lokasi konpers.

Menurut dia, kubu PD versi KLB di Deli Serdang ingin mengingatkan publik tentang proyek Hambalang yang merontokkan elektabilitas partai berlambang segitiga merah putih itu.

BACA JUGA: Konon Publik Lebih Suka Demokrat Dipimpin Jenderal ketimbang Mayor

"Tempat inilah, proyek inilah yang menjadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas PD ketika peristiwa itu terjadi," kata Max di dalam konpers, Kamis (25/3).

Sebagaimana diketahui kasus proyek Hambalang mencuat di era pemerintahan Presiden SBY. Politikus Demokrat terseret dalam kasus itu.

BACA JUGA: Demokrat Kubu AHY: Jhoni Allen Pantas Dipecat, Sok jadi Korban

Pria asal Ambon itu menyadari akses menuju Hambalang tidak mulus. Bahkan, di lokasi tersebut tidak memiliki tempat yang representatif menggelar konpers.

Namun, kubu PD versi KLB di Deli Serdang bergeming. Mereka memutuskan tetap menjadikan Hambalang sebagai lokasi konpers pada hari ini demi menyadarkan publik.

"Kami nekat bahwa ini (proyek Hambalang, red) bagian integral bagaimana Demokrat turun," ujar Max.

Dia juga tidak terima dituduh sebagai perusak PD oleh kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Max, kehancuran PD terjadi setelah proyek Hambalang mencuat.

"Kalau saya dibilang perusak Demokrat, saya bilang, mari berdebat. Terutama kepada orang-orangnya Pak AHY," timpal dia. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler