Mayor Ida Bagus Siap Mengerahkan 1.000 Personel

Kamis, 29 Juli 2021 – 12:45 WIB
Proses pelatihan petugas tracer COVID-19 secara virtual di area Korem 163/Wira Satya, Denpasar, Bali, Rabu (28/7). Foto: ANTARA/HO-Korem 163/Wira Satya

jpnn.com, DENPASAR - Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan telah menyiapkan ribuan prajurit TNI yang bertugas untuk menjadi tracer atau pelacak kontak erat COVID-19 di wilayah Bali.

Penyiapan dan pengerahan personel TNI dalam hal ini Korem 163/Wira Satya bersama Kodim Jajaran merupakan upaya tentara membantu pemerintah daerah di Bali meningkatkan rasio pelacakan (tracing) sehingga penyebaran COVID-19 cepat terkendali.

BACA JUGA: Mayjen Hasanuddin: Saya Akan Menindak Tegas Oknum Anggota TNI AD yang Terlibat Kasus Tersebut

"Korem 163/Wira Satya siap mengerahkan 1.000 personel dalam rangka menjadi tenaga tracer kontak erat COVID-19. Mereka tersebar di seluruh Kodim Jajaran Korem 163/Wira Satya yang sebagian besar adalah para Babinsa maupun Bintara Staf lainnya," kata Mayor Ida Bagus dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Kamis.

Dia mengatakan kegiatan ini sesuai dengan perintah oleh komando atas kepada Jajaran TNI di bawah dalam penyiapan tenaga tracer.

BACA JUGA: Pengantar Paket Online Ditemukan di Pinggir Jalan, Tangan dan Kaki Terikat, Mulut Disumpal

"Dalam tugasnya para tracer personel TNI yaitu Para Babinsa akan melakukan dua cara pelacakan terhadap mereka yang telah kontak erat COVID-19, yaitu secara manual dan secara digital," jelas kapenrem.

Langkah pertama dengan menggunakan cara digital yang mana para pelacak dari Babinsa tersebut akan menerima pemberitahuan atau notifikasi dari Dinas Kesehatan di daerah, kemudian petugas akan menghubungi dan mewawancarai warga lewat aplikasi pengiriman pesan whatsApp atau telepon.

Namun, jika dengan cara digital tidak bisa dilakukan atau tidak direspons maka para pelacak tersebut akan mendatangi rumah-rumah warga yang dicurigai telah terjadi kontak erat COVID-19 dan melakukan wawancara.

Hasil wawancara para tracer tersebut akan dilaporkan berjenjang mulai dari puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi sampai masuk menjadi laporan nasional.

Selama dua hari dari Selasa (27/7) hingga Rabu (28/7) para pelacak telah diberikan pembekalan dan pelatihan secara virtual yang dipandu oleh Staf Ahli Epidemiologi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan juga oleh Kesehatan Kodam IX/Udayana.

"Saat di lapangan tugas mereka akan bersinergi dengan tracer dari pihak Kepolisian dan pemerintah daerah dan juga para tenaga kesehatan atau nakes," katanya. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler