Mayoritas Pendaftar Jalur Penghapal Al-Qur-an Memilih Prodi Kedokteran

Kamis, 04 Februari 2021 – 13:59 WIB
Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas Padang. Foto: ANTARA/Miko Elfisha

jpnn.com, PADANG - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, membuka penerimaan mahasiswa baru dari jalur penghafal Al-Qur’an (hafiz) melalui seleksi mandiri tahun akademik 2021/2022.

"Untuk penghafal Al-Qur’an minimal hafal 20 juz yang dibuktikan dengan sertifikat dari sekolah," kata Wakil Rektor I Unand Prof Mansyurdin, Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unand di Padang, Kamis.

BACA JUGA: Informasi Penting untuk Calon Pendaftar SNMPTN dan UTBK SBMPTN

Prof Mansyurdin menjelaskan, kendati sudah ada sertifikat dari sekolah, pihak kampus tetap akan melakukan tes hafalan kepada calon mahasiswa yang masuk lewat jalur ini.

"Karena saat ini tengah pandemi, tes hafalan dilakukan secara daring, kami sudah punya tim yang akan menguji calon mahasiswa dari jalur ini (hafiz)," ujarnya.

BACA JUGA: Aturan Baru: Lulus SNMPTN 2021, Siswa Otomatis Ditolak Sistem Pendaftaran UTBK-SBMPTN

Calon mahasiswa jalur ini bebas memilih jurusan. Namun jika banyak yang memilih satu jurusan tertentu, maka akan dilakukan penyaringan.

"Selama ini kebanyakan penghafal Al-Qur’an memilih Prodi Kedokteran, sebaiknya jangan menumpuk, karena tidak semuanya akan diterima di sana dan akan lebih baik prodinya menyebar," ujarnya.

BACA JUGA: PG Tergolong Orang Berbahaya, Mengerikan, Kawannya Belum Tertangkap

Ia menyebutkan pada penerimaan mahasiswa baru 2020, sekitar 200 mahasiswa yang diterima melalui seleksi mandiri lewat kemampuan akademik dan prestasi. "Mereka adalah para atlet, juara hingga penghafal Al-Qur’an," ujarnya.

Calon mahasiswa yang diterima lewat jalur prestasi ini sebelumnya namanya tidak masuk pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Misalnya kuota untuk SNMPTN di sekolah ada 15, sementara namanya tidak masuk, bisa melalui seleksi mandiri lewat jalur prestasi ini," ujarnya.

Pada 2021, Unand menerima 6.465 mahasiswa baru lewat tiga jalur, yaitu SNMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTN) dan seleksi mandiri.

"Untuk jalur SNMPTN kuotanya 1.941 orang atau 30 persen, SBMPTN 2.586 orang atau 40 persen dan seleksi mandiri 1.938 orang atau 30 persen," paparnya.

Menurut dia, untuk jalur SNMPTN berdasarkan nilai rapor di SMA/MA/SMK dan prestasi lain yang relevan dengan bidang studi yang dipilih.

Syaratnya adalah siswa SMA sederajat yang memiliki prestasi unggul, memiliki NISN dan terdaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN dan salah satunya harus di PTN pada provinsi yang sama dengan domisili.

"Pendaftaran SNMPTN dimulai 15-24 Februari 2021 dan hasilnya diumumkan pada 22 Maret 2021," kata dia.

Sementara untuk jalur SBMPTN harus telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang pendaftarannya dimulai pada 15 Maret-1 April 2021, diawali dengan registrasi akun di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (TMPT).

Materi UTBK meliputi tes potensi skolastik, tes kompetensi akademik dan dilaksanakan dalam dua gelombang.

"Gelombang pertama 12-18 April 2021 dan gelombang kedua 26 April-2 Mei 2021, pengumuman hasil pada 14 Juni 2021," ucapnya.

Peserta UTBK dipungut biaya Rp200 ribu untuk kelompok saintek dan sosial humaniora serta Rp300 ribu untuk kelompok campuran.

Ia memaparkan persyaratan mengikuti UTBK di antaranya lulusan SMA sederajat 2019, 2020 dan 2021 dan dapat memilih dua program studi.

Untuk seleksi mandiri digelar melalui empat jalur, yaitu kemampuan akademik, prestasi unggul, kebutuhan khusus dan kerja sama.

Prestasi unggul di antaranya pernah menjuarai lomba tingkat nasional atau internasional atau juara provinsi tiga kali berturut-turut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler