Mbah Hartono Berlari Menghampiri Ganjar, Ternyata Ingin Curhat

Kamis, 06 Agustus 2020 – 23:13 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melihat outfall pembuangan limbah PT Sumber ahaya Agung Tekstil di Kabupaten Karanganyar. Foto: Instagram

jpnn.com, KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didekati Hartono (70) yang berlari menghampirinya saat sidak Bengawan Solo di Karanganyar pada Kamis (6/8).

Kakek bernama , petani yang biasa menanam palawija di bantaran sungai Bengawan Solo itu langsung ngudhoroso kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

BACA JUGA: Berkaca-Kaca Melihat Ganjar Datang, Ambar: Terima Kasih Pak

Kepada Ganjar, Mbah Hartono mengeluhkan kondisi Bengawan Solo yang tercemar oleh limbah pabrik maupun peternakan babi. Akibatnya, air Bengawan Solo menjadi hitam pekat dan baunya tidak sedap.

"Dulu itu airnya jernih sekali pak, sampai ikan yang berenang terlihat. Sekitar tahun 1980an itu airnya masih jernih, saya biasa berenang di sungai ini," cerita Mbah Hartono.

BACA JUGA: Ganjar Sangat Kehilangan Sosok Cornelis Lay, Guru yang Mengajarnya dalam Politik

Namun setelah banyak pabrik dan peternakan babi berdiri di sekitar lokasi itu, kondisinya langsung berubah. Air sungai hitam pekat dan baunya tidak sedap.

"Sekarang seperti ini, hitam sekali airnya. Baunya juga tidak sedap, ya karena limbah-limbah pabrik itu," terangnya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira dari Bu Sri Mulyani, Anies Baswedan Gagal, Pray for Lebanon

Ganjar hari itu memang sengaja sidak ke Bengawan Solo untuk melihat kondisi sungai itu. Sebab, pencemaran masih saja terjadi meskipun pihaknya sudah melakukan berbagai program pencegahan.

"Saya ditugasi untuk membereskan ini, makanya saya cek untuk memastikan tidak ada perusahaan yang membuang limbah langsung ke sungai," kata Ganjar.

Dari hasil sidaknya itu, dia menemukan adanya perusahaan yang masih nekat membuang limbah perusahaannya langsung ke sungai.

Dia juga sempat menemukan ada bangkai babi yang mengambang di aliran sungai tersebut.

"Ini tidak boleh, makanya saya minta perusahaan-perusahaan memperbaiki ini. Saya belum akan mengambil langkah hukum karena semua sudah sepakat untuk memperbaiki. Tapi kalau tetap nekat membuang limbah ke sungai, ya mohon maaf, nanti kami tindak secara hukum," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler