jpnn.com - Jago, kakek usia 80 tahun, sudah ditetapkan sebagai tersangka lantaran “menyembunyikan” Hasni, 28, perempuan Warga Desa Bajugan, Kecamatan Galang, Tolitoli, Sulteng, yang dinyatakan sebagai orang hilang sejak 15 tahun silam.
Hasni ditemukan ditemukan polisi dan warga, Minggu (5/8) sekira pukul 10.00 wita, di sela-sela batu besar di Desa Bajugan.
BACA JUGA: Mbah Jago si Dukun Sakti, Bisa Menghilang, Sembunyikan Hasni
Ahmad Hamdani/Tolitoli
Warga memanggilnya “Jago” karena dianggap sakti mandraguna. Gubuk reotnya jadi saksi bisu, bermacam aroma sisa ritual, dipasangi garis polisi.
BACA JUGA: Hilang 15 Tahun, Hasni Disembunyikan Dukun di Celah Batu
Rumah anaknya, Ud-suami dari kakak Hasni--juga dikawal polisi dan tentara sejak sang kakek diamankan dari amukan warga desa yang terlanjur kesal saat itu.
Mendapat izin menerobos garis polisi, wartawan Radar Sulteng (Jawa Pos Group) mengamati langsung isi gubuk yang serba berantakan. Dari depan pintu masuk hingga menuju satu kamar khusus bersekat kain, nampak kumuh.
BACA JUGA: Rahmawati, Kamu Di Mana? Orang Tuamu Mencarimu
Kata warga, ruang inilah tempat Kakek Jago main “kuda-kudaan” melampiaskan nafsu birahinya. Padahal, di kamar lain ada istrinya, berinisial SA.
Ahmad Sugeng-saksi yang membantu terungkapnya penyekapan Hasni juga mengatakan sama. Di dalam gubuk tersebut terdapat satu kamar khusus. Jelang petang, ketika sudah tidak ada lagi warga yang lewat, Kakek Jago menjemput Hasni dari dalam gua batu dan pulang ke gubuk.
Hal ini juga diakui Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudussy usai mengambil keterangan Kakek Jago, di sesi pemeriksaan. Jago mengakui caranya itu, menjemput Hasni masuk gubuk, diduga tanpa busana.
“Saat pertamakali ditemukan, kan Hasni ini dalam keadaan tanpa busana. Malam hari di bawa ke gubuk, subuh sebelum terdengar azan dikembalikan ke gua, begitu terus hingga 15 tahun lamanya. Apa tidak linglung kalau begitu, sempit, hanya cukup untuk berdiri dan duduk saja,” kata Sugeng bernada kesal.
Di sekeliling kamar khusus ini, banyak benda-benda berceceran, seperti celana panjang dan pendek, celana dalam wanita dan pria yang kumal, serta obat-obatan hingga botol minyak berwarna hitam yang diduga obat kuat, masih ada di situ.
“Gubuk ini masih dalam penyidikan, dan demi kepentingan penyidikan makanya dipasangi garis polisi, supaya tidak ada warga yang masuk dan mengganggu upaya penyidikan,” tegas Kapolsek Galang, Iptu Edwin Jacobus saat berjaga-jaga.
Sugeng mengakui, Kakek Jago sangat ahli menyembunyikan jejak korban. Bahkan, warga yang biasa melewati gua batu tersebut tidak pernah mendengar suara, keluhan, tangisan apalagi rintihan.
“Terpintas dalam pikiran bahwa gua itu bisa dimasukin binatang pun tidak. Biasa aja mas. Eh ternyata, ada Hasni di situ. Tapi, biasanya warga ditakuti-takuti, kalau di situ ada penjaganya, jin berbentuk ular besar. Nah itu yang membuat warga tak mau singgah di batu itu,” aku Sugeng yang menambahkan, sebelum ditangkap, Kakek Jago mengaku Hasni juga disukai seorang manusia dengan gelar Wali ke-7. Perawakannya tampan, bersih dan berilmu.
“Benar atau tidak, itu yang pernah dia sebutkan,” timpal Sugeng yang mengaku sering berdialog dengan Kakek Jago sebelum naik ke kebun.
BACA JUGA: Mbah Jago si Dukun Sakti, Bisa Menghilang, Sembunyikan Hasni
Selain Sugeng, Ija-tetangga Jago, juga sering dibuat penasaran. Selain suara lolongan anjing, terkadang pelan terdengar suara orang bertubuh besar berjalan melintas di samping rumahnya menuju gubuk si kakek. Derap kaki bergerak dari pantai menuju bukit.
Ia menduga, Kakek Jago melakukan ritual kesyirikan dengan memanggil jin sebelum melakukan persetubuhan. Bisa jadi, dengan begitu ia akan lebih perkasa atau ilmu bertambah usai melampiaskan nafsu. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pamit Buang Hajat, Nelson Mandela Hilang di Sungai Musi
Redaktur & Reporter : Soetomo