jpnn.com, BRITISH COLUMBIA - Seorang karyawati bernama Christina Schell yang bekerja di Osoyoos Golf Club, British Columbia, Kanada menggugat bosnya. Sebab, perempuan berusia 25 tersebut kehilangan pekerjaannya sebagai pelayan restoran di tempat golf itu gara-gara dipecat lantaran urusan bra alias bustehouder (BH).
Ceritanya begini. Pemecatan tersebut merupakan buntut kebiasaan cewek asal Alberta, British Columbia itu yang enggan mengenakan BH. Mbak Christina memang tak mau mengenakan bra saat bekerja sebagai pelayan.
BACA JUGA: Timnas Golf Jepang Raja Asian Games 2018
Dia tak mematuhi aturan baru dalam berpakaian yang secara spesifik mewajibkan pelayan harus mengenakan bra atau kaus oblong saat meladeni pelanggan. Menurut Christina, dirinya tak menyadari bahwa urusan tanpa bra jadi urusan panjang.
Dalam aturan berpakaian yang diperbarui pihak restoran disebutkan, pelayan perempuan harus mengenakan pakaian dalam berupa tank top atau bra di balik seragam resmi. Christina lantas menemui general manager restoran, Doug Robb untuk menanyakan aturan itu.
BACA JUGA: Filipina Kuasai Golf Putri Asian Games 2018
Dalam pertemuan itu justru Christina dikuliahi bahwa aturan baru tentang berpakaian demi melindungunya. Namun, Christina tetap menetang aturan baru itu karena menurutnya diskriminatif.
Akhirnya Christina membawa urusan itu ke Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) Bristih Columbia. Menurutnya, setiap pria juga tak punya batasan sama soal aturan berpakaian.
BACA JUGA: Timnas Golf Putri Indonesia Posisi 6 Asian Games 2018
“Ini (aturan, red) berbasis gender dan itulah mengapa menjadi isu hak asasi manusia. Saya punya puting sebagaimana para pria,” ujarnya.
Selain itu, Christina juga punya alasan sendiri sehingga tak mengenakan bra sejak dua tahun lalu. Sebab, dia menyebut ada hal menakutkan soal bra.(independent/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Almay Pegolf Terbaik Indonesia Hari Ketiga Asian Games 2018
Redaktur & Reporter : Antoni