jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani terus menyambangi berbagai instansi pemerintah untuk mencanangkan gerakan revolusi mental. Hari ini (16/12) gilirannya mendatangai Kementerian Sosial untuk mendeklarasikan Gerakan Revolusi Mental.
Menurut Puan, revolusi mental berarti juga berjiwa sosial. Menurutnya, jiwa gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang kurang mampu harus menjadi gaya hidup.
BACA JUGA: Saatnya Papa Minta Saham Dibawa ke Ranah Hukum
“Revolusi mental adalah bagaimana kita melakukan gotong royong pada suadara-saudara kita yang kurang mampu. Revolusi mental harus menjadi gaya hidup," katanya saat menyampaikan kata sambutan dalam acara yang juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa itu.
Bekas ketua Fraksi PDIP DPR itu menambahkan, bagi instansi pemerintah, keberhasilan revolusi mental terletak pada kualitas layanan publik. Karenanya, Puan berharap agar Kemensos memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan mengedepankan keramahtamahan.
BACA JUGA: Novanto Lengser, Ketua MKD : Alhamdullilah Akhirnya Happy Ending
Puan menegaskan bahwa pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla menempatkan perbaikan pelayanan di bidang sosial sebagai prioritas. “Jadi berhasil atau tidaknya gerakan revolusi mental dapat dilihat dari perbaikan pelayanan publik," ujarnya.
Lebih lanjut Puan mengatakan, keberhasilan gerakan revolusi mental juga sangat ditentukan oleh keteladanan dari kepemimpinan dalam membangun dan memberikan pelayanan publik. Hanya saja, katanya, untuk mengubah cara pandang, perilaku dan kerja aparatur pemerintah dalam waktu singkat memang bukan hal mudah.
BACA JUGA: Kejagung Isyaratkan Tetapkan Dua Tersangka di Kasus Papa Minta Saham
Karenanya Puan mengaku tak akan jemu menyuarakan dan mengampanyekan revolusi mental sebagai gerakan nasional. Menurutnya, banyak orang bertanya kapan revolusi mental akan tuntas.
Namun, Puan mengatakan, keberhasilan revolusi mental tidak bisa diukur dalam hitungan bulan."Orang-orang bertanya kapan target revolusi mental. Revolusi mental adalah kerja jangka panjang yang dilakukan secara gotong royong dan tidak bisa dihitung dalam hari atau per bulan. Revolusi mental harus terus dilakukan," ucapnya.
Namun, Puan tetap optimistis gerakan revolusi mental akan berhasil. Sebab, kalaupun buah revolusi mental itu belum bisa dinikmati hari ini, maka generasi masa depan lah yang akan menikmatinya.
”Kita bekerja keras bukan untuk hari ini, tetapi buat hari esok bangsa ini. Bukan kita yang akan menikmati hasil perjuangan kita, pastilah akan dinikmati oleh anak-anak dan cucu-cucu kita," tuturnya.(ara/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Loh loh...Kata Anak Buah Prabowo Suara NasDem dan PKB Belum Tentu Dihitung
Redaktur : Tim Redaksi