Mbak Puan: Ketahanan Keluarga Cegah Radikalisme Agama

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 15:15 WIB
Menko PMK Puan Maharani. Foto: source fot JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengingatkan bahwa keluarga adalah wahana utama pembangunan karakter bangsa. Pembentukan perilaku yang berbudi pekerti, memiliki semangat pantang menyerah, dan berjiwa gotong royong dimulai dari keluarga.

Menurut Mbak Puan, keluarga harus menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga untuk saling memberikan kasih sayang, memperhatikan, membina, dan membantu.

BACA JUGA: Jokowi Ajak Umat Islam Teladani Kecintaan Kiai pada Negeri

"Keluarga perlu memiliki landasan yang memadai secara agama, sosial, budaya, dan ekonomi agar optimal menjalankan perannya. Penting membangun keluarga untuk mencegah pemahaman radikal terhadap ajaran agama. Ketahanan keluarga bagaimanapun mampu mengikis radikalisme," kata Puan saat memberi sambutan dalam Festival Keluarga Maslahah dan Rakornas LKK PBNU di Jakarta, Sabtu, (21/10).

Menko PMK mengimbau kepada setiap orang tua di Indonesia agar meluangkan waktu untuk anaknya. Meluangkan waktu bisa bercengkerama di ruang keluarga atau di meja makan sehingga keluarga akan bersifat dinamis.

BACA JUGA: Infrastruktur Asian Games 2018 Sudah 90 Persen

"Termasuk dengan melakukan bonding atau bersentuhan langsung dengan anak. Dengan begitu akan ada ikatan langsung antara orang tua dan anak,” ujarnya.

Meski begitu, sebutnya, membangun keluarga merupakan tanggung jawab bersama, pemerintah, masyarakat dan keluarga. Pemerintah misalnya telah menggelontorkan dana desa dan program kesejahteraan lainnya yang secara langsung akan memengaruhi pembangunan ketahanan keluarga.

“Pemerintah melalui berbagai program perlindungan sosial terus memastikan bahwa keluarga-keluarga yang tidak mampu dapat memiliki kehidupan yang layak dan mendapatkan pelayanan pendidikan (KIP), pelayanan kesehatan (KIS), bantuan pangan (Rastra), pelayanan kesehatan ibu dan anak (PMT) serta pemberdayaan (PKH), agar dapat memiliki landasan yang memadai dalam menjalankan fungsi keluarga,” ujarnya.

BACA JUGA: Taufiq Kiemas Bakal Difilmkan, Ini Saran Mbak Puan

Menko PMK mengajak LKK PBNU untuk mengambil peran penting dan gotong royong dalam memperkuat pendidikan karakter berlandaskan Pancasila, baik itu melalui jalur formal (sekolah), nonformal (lembaga kursus), maupun informal (pendidikan keluarga, masyarakat, dan sebagainya) di lingkungan NU.

Dia mengakui dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo kerap memberikan kuis berhadiah sepeda yang pertanyaannya seringkali terkait Pancasila. Hal itu juga sering dilakukan Menko PMK dalam berbagai kesempatan. Dengan begitu bisa diketahui sejauhmana masyarakat mengerti, menghayati dan mengamalkan Pancasila.

Di ajang Festival Keluarga Maslahah dan Rakornas Lembaga Kemashlahatan Keluarga PBNU (LKK PBNU) kali ini pun, Menko PMK sempat mengajak dua peserta LKK PBNU untuk menghafal Pancasila. Kedua peserta yang terpilih yaitu Azhar Dini perwakilan LKK NU Jakarta Selatan dan H. M. Jamiluddin perwakilan LKK NU Kota Mataram, NTB, yang maju dan lancar menyebutkan urutan Pancasila itu pun dihadiahi laptop oleh Menko PMK.

Hadir dalam Festival Keluarga Maslahah dan Rakornas LKK PBNU ini Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini dan Ketua LKK PBNU Ida Fauziah. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Penyelenggaraan Asian Games 2018 On the Track


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler