Mbak Rerie: Jadikan 2021 Momentum Kebangkitan Kehidupan Berbangsa

Kamis, 31 Desember 2020 – 21:32 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menghimbau momen pergantian tahun tidak dirayakan dengan acara yang berpotensi mengumpulkan banyak orang atau kerumunan.

Lestari berharap momen tahun baru 2021  dijadikan refleksi terhadap apa yang telah terjadi sepanjang 2020. 

BACA JUGA: Rerie Ingatkan Pemerintah, Perlu Langkah Strategis Atasi Penambahan Positif Covid-19

“Hampir sepanjang 2020 kita dihantam badai pandemi. Bukan hanya berdampak pada satu aspek seperti kesehatan, tetapi juga pada sektor ekonomi, seperti perlambatan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, aspek pendidikan, dan sebagainya,” ujar Lestari dalam siaran pers akhir tahun, Kamis (31/12).

Dari sisi kesehatan, Rerie mengutip data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 per Kamis (31/12) bahwa sudah terjadi 743.198 kasus positif corona sepanjang 2020. 

BACA JUGA: Rerie: Jangan Hanya Menindak Pelanggar Protokol Kesehatan di Jakarta, tetapi Seluruh Indonesia

Adapun korban meninggal dunia tercatat sebanyak 22.138 jiwa, dan yang sembuh 611.097 orang.

Data www.worldometers.info menyebutkan catatan 21.944 orang meninggal akibat terpapar Covid-19 per 30 Desember 2020 di Indonesia, dan itu menempati peringkat 17 dunia.

"Dari catatan itu, dalam semangat pergantian ke tahun 2021, saya berharap masyarakat makin mampu menerapkan norma-norma baru agar bisa beradaptasi di masa pandemi ini," kata sosok yang akrab disapa Rerie, itu.

Ia menambahkan bagi seluruh pemangku kepentingan, masa pandemi yang hampir setahun dialami harus menjadi pengalaman untuk diambil satu pelajaran.

Menurut Rerie, perbaikan tata kelola penanganan pengendalian Covid-19 yang belum menunjukkan arah dan strategi yang jelas dan terintegrasi antarlembaga pemerintah, harus segera dilakukan.

“Jadikan momen pergantian tahun 2021 ini sebagai batu lompatan untuk bisa bersama bangkit untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” ujarnya.

Rerie yakin bahwa dengan penguatan pemahaman warga negara terhadap nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki antara lain seperti persatuan dan kesatuan, kebinekaan, gotong-royong dan toleransi, bisa menjawab tantangan di masa depan.

Di sisi lain, jelasnya, upaya membangkitkan sektor ekonomi juga tidak kalah penting. Selama 2020, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi terkikis dari 4,97 persen pada Kuartal-IV 2019 menjadi minus 3,49 persen pada Kuartal-III 2020.

Sejumlah usaha gulung tikar, yang mengakibatkan badai pemutusan hubungan kerja (PHK).

Bahkan, ujarnya, BPS mencatat 29,12 juta penduduk usia kerja di Indonesia terdampak pandemi sepanjang 2020 dalam bentuk PHK, pengurangan jam kerja, dan tidak terserap di dunia kerja.

Ke depan, Rerie menyatakan upaya membangkitkan ekonomi lewat sejumlah program insentif dan semangat gotong-royong yang dilakukan masyarakat harus dilanjutkan.

"Libatkan makin banyak stakeholder pada bidang ekonomi untuk bisa segera keluar dari resesi,” sambung Rerie.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, juga harus dilakukan untuk mengatasi masalah di sektor pendidikan dan masalah sosial lain. 

“Pandemi berpotensi menciptakan masalah sosial lain bila tidak bisa mengendalikan penyebarannya.

"Upaya mengatasi kendala di sejumlah sektor itu tidak bisa lepas dari keberhasilan pengendalian penyebaran Covid-19 di tanah air,” tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Menurut Rerie, pengalaman menunjukkan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan memakai sabun, merupakan upaya efektif dalam mencegah penyebaran virus korona.

Meski begitu, jelas Rerie, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tanpa dukungan penuh masyarakat.

Rerie menegaskan melihat tren penambahan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat, penerapan disiplin protokol kesehatan harus menjadi norma keseharian. Strategi dan langkah konkret harus segera dilakukan bersama. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler