Mbak Tutut Ingin Bangkitkan Lagi Desa Mandiri

Jumat, 29 Maret 2019 – 20:31 WIB
Mbak Tutut. Foto: Jawapos.com

jpnn.com, JOMBANG - Siti Hardijanti Rukmana, yang akrab dipanggil Mbak Tutut, mengunjungi Pondok Pesantren Hasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jumat (29/3).

Bersama adiknya Siti Hutami Endang Adiningsih, Mbak Tutut ditemui oleh pengasuh Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum, KH Hasib Wahab Hasbullah dan istrinya Hj Siti Fatimah.

BACA JUGA: Titiek Soeharto: Memimpin Itu Sudah Menjadi Jiwa Prabowo Sejak Muda

Ikut menemui pula KH Sa'dullah Basuni, pengasuh Ponpes Tajul Muslimin, Sukorejo, Pasuruan. Selain itu, seperti tertuang dalam keterangan pers, silaturahmi juga dihadiri kiai, ulama, tokoh masyarakat setempat, serta relawan Partai Berkarya dari Jombang, Mojokerto, Kediri bahkan Madiun.

KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan kunjungan Mbak Tutut dan Mamiek menjalin tali silahturahmi antara Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum dengan keluarga Soeharto. Sebab, sebelumnya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto juga telah datang beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Tutut Soeharto: Rajin Berkunjung ke Pesantren Adalah Salah Satu Amanat Pak Harto

"Ini bukan kampanye, melainkan murni menjalin tali silaturahmi keluarga Pak Harto dengan pondok pesantren," ungkapnya.

BACA JUGA: Jatah Menteri Sudah Dibagi, Koalisi Prabowo Makin Solid

BACA JUGA: Mbak Tutut: Beri Kaum Muda Kesempatan Buktikan Kemampuan

Meski demikian, ia menyebutkan bahwa kedatangan Mbak Tutut dan Mbak Mamiek telah diinformasikan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dalam sambutannya, KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan bahwa rakyat Indonesia rindu dengan kepemimpinan Pak Harto. Ia pun melontarkan harapannya agar keluarga Soeharto bisa tampil menjadi pemimpin nasional.

"Kami merindukan betul tampilnya kembali keluarga Pak Harto," lanjutnya.

Ia pun menyatakan semoga Partai Berkarya akan mampu menembus ambang batas parlemen 4 persen sehingga punya wakil di DPR RI. "Beliau-beliau ini yang akan meneruskan perjuangan Pak Harto," katanya kemudian.

Sementara itu Mbak Tutut membenarkan, kedatangannya bukan untuk kampanye. Menurutnya, ia dan Mbak Mamiek dan relawan Partai Berkarya sedang bersilaturahmi. Karena itu, dalam sambutannya pun, Mbak Tutut tidak memberikan statemen atau ajakan untuk mencoblos partai dengan nomor 7 ini.

Mbak Tutut lebih memberikan pernyataan bahwa pemilu bukan mencari musuh. Pemilu adalah pesta demokrasi untuk mencari pemimpin bangsa. "Jadi, semua adalah saudara. Mari gunakan hak pilih untuk mencari pemimpin bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik," ujarnya.

Mbak Tutut selanjutnya memberikan 'kiat' bagaimana memilih pemimpin itu. Yakni lihatlah dari programnya. Tetapi misalkan pilihannya berbeda, ia memberikan pesan kembali bahwa seluruh warga adalah saudara. "Jangan saling musuhan, tetap bersatu dan bersaudara," ucapnya.

Sedangkan tentang kerinduan kepemimpinan Soeharto, Mbak Tutut mengatakan pihaknya ingin membangun Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu program yang diusung yakni membangkitkan kembali desa mandiri.

Namun ditegaskan bahwa pihaknya tidak ingin mengembalikan orde baru. Bagi keluarga Soeharto, orde baru sudah masa lalu. Namun pihaknya melalui Partai Berkarya akan mengusung dan meneruskan pemikiran Soeharto.

"Orde baru itu sudah masa lalu. Tapi pemikiran Bapak (Soeharto) akan kami teruskan melalui Partai Berkarya. Lanjutkan yang baik, tinggalkan yang tidak baik," jabarnya kemudian.

Di sisi lain, usai melakukan silahturahmi, Mbak Tutut dan Mbak Mamiek nyekar di makam KH Abdul Wahab Hasbulloh. Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 ini adalah pahlawan nasional. Ia merupakan salah satu tokoh penggerak dan pendiri Nahdlatul Ulama. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Soeharto: Selama 21 Tahun Sektor Pertanian Jalan di Tempat


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler