MELBOURNE - Kemenangan Kimi Raikkonen di GP Australia sedikit mengejutkan. Setidaknya karena pembalap Lotus-Renault itu start ketujuh dalam lomba pembuka F1 2013 itu. Tapi, yang tak kalah mengejutkan adalah performa McLaren-Mercedes.
Performa McLaren di Australia memang bikin cemas. Jenson Button finis kesembilan, sedangkan Sergio Perez urutan kesebelas. MP4-28 dituding sebagai biang buruknya performa tersebut. Mobil McLaren terlalu lamban untuk bisa bersaing dengan Lotus, Red Bull-Renault, Ferrari, Mercedes, bahkan Force India.
Button yang finis 1,21 detik di belakang Raikkonen pun membuat pernyataan yang membuat penggemar McLaren hopeless. "Jika melihat performa mobil ini dan paket yang tersedia di garasi sekarang, kami tak akan mampu memenangi lomba," kata pembalap Inggris itu kepada Autosport.
"(Mobil) kami kurang menghasilkan downforce, kurang stabil. Itu baru satu masalah. Saya kira, masalah yang kami hadapi sangat banyak. Mobil kami tidak cukup cepat dan itu kenyataan yang harus kami terima," sahut Perez di kesempatan terpisah.
Seusai lomba di Australia, sempat muncul ide McLaren akan kembali menggunakan mobil 2012, MP4-27. Sebagai catatan, MP4-27 merupakan mobil tercepat dalam lomba terakhir di Brasil dan mengantarkan Button meraih podium juara.
Tapi, ide itu disangkal McLaren kemarin. Button juga mengatakan masalah mobil tidak terletak pada suspensi maupun aerodinamika. Dari analisa mekanik tim, lambannya MP4-28 bukan semata karena downforce sekalipun kinerja sayap mobil memang kurang maksimal.
Team Principal McLaren Martin Whitmarsh masih menggali lebih banyak informasi dan data sebelum bisa menjelaskan secara gamblang masalah yang dihadapi MP4-28. "Kami harus tahu masalah yang sebenarnya sehingga tahu bagaimana cara memperbaikinya," ungkapnya kepada The Guardian.
Yang jadi masalah, GP Malaysia akan bergulir akhir pekan ini. Artinya, McLaren tidak memiliki banyak waktu untuk memperbaiki mobil. Bisa-bisa waktu mereka habis hanya untuk mencari tahu masalah mereka ketika tim lainnya sudah jauh berlari.
Wajar jika Button tidak berharap banyak di Malaysia. "McLaren seharusnya berada di papan atas. Tapi, bisa memperoleh poin yang sama seperti lomba sebelumnya, itu sudah cukup indah bagi tim," tutur pembalap yang pretasi terbaiknya di GP Malaysia bersama McLaren adalah finis kedua pada 2011 itu. (dns/ruk)
Performa McLaren di Australia memang bikin cemas. Jenson Button finis kesembilan, sedangkan Sergio Perez urutan kesebelas. MP4-28 dituding sebagai biang buruknya performa tersebut. Mobil McLaren terlalu lamban untuk bisa bersaing dengan Lotus, Red Bull-Renault, Ferrari, Mercedes, bahkan Force India.
Button yang finis 1,21 detik di belakang Raikkonen pun membuat pernyataan yang membuat penggemar McLaren hopeless. "Jika melihat performa mobil ini dan paket yang tersedia di garasi sekarang, kami tak akan mampu memenangi lomba," kata pembalap Inggris itu kepada Autosport.
"(Mobil) kami kurang menghasilkan downforce, kurang stabil. Itu baru satu masalah. Saya kira, masalah yang kami hadapi sangat banyak. Mobil kami tidak cukup cepat dan itu kenyataan yang harus kami terima," sahut Perez di kesempatan terpisah.
Seusai lomba di Australia, sempat muncul ide McLaren akan kembali menggunakan mobil 2012, MP4-27. Sebagai catatan, MP4-27 merupakan mobil tercepat dalam lomba terakhir di Brasil dan mengantarkan Button meraih podium juara.
Tapi, ide itu disangkal McLaren kemarin. Button juga mengatakan masalah mobil tidak terletak pada suspensi maupun aerodinamika. Dari analisa mekanik tim, lambannya MP4-28 bukan semata karena downforce sekalipun kinerja sayap mobil memang kurang maksimal.
Team Principal McLaren Martin Whitmarsh masih menggali lebih banyak informasi dan data sebelum bisa menjelaskan secara gamblang masalah yang dihadapi MP4-28. "Kami harus tahu masalah yang sebenarnya sehingga tahu bagaimana cara memperbaikinya," ungkapnya kepada The Guardian.
Yang jadi masalah, GP Malaysia akan bergulir akhir pekan ini. Artinya, McLaren tidak memiliki banyak waktu untuk memperbaiki mobil. Bisa-bisa waktu mereka habis hanya untuk mencari tahu masalah mereka ketika tim lainnya sudah jauh berlari.
Wajar jika Button tidak berharap banyak di Malaysia. "McLaren seharusnya berada di papan atas. Tapi, bisa memperoleh poin yang sama seperti lomba sebelumnya, itu sudah cukup indah bagi tim," tutur pembalap yang pretasi terbaiknya di GP Malaysia bersama McLaren adalah finis kedua pada 2011 itu. (dns/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barcelona Butuh 6 Kemenangan Juarai La Liga
Redaktur : Tim Redaksi