jpnn.com - JAKARTA--Hadirnya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan memberikan dampak positif bagi Indonesia bila mampu memanfaatkan peluang yang ada. Jika tidak siap, bangsa Indonesia akan terkena dampak MEA.
"Untuk menghadapi MEA, diperlukan kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah, membenahi infrastruktur dan meningkatkan SDM lokal," kata Ketua Kongres Wanita Indonesia (KWI) Giwo Rubianto di Jakarta, Senin (18/5).
BACA JUGA: Kalau Mau Naik, ya Naik Saja
Lanjut dikatakan, bagi Indonesia MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor sehingga meningkatkan gross domestic product (GDP) Indonesa.
Di sisi lain, muncul tantangan baru berupa homogenitas komoditas yang diperjualbelikan untuk beragam produk, seperti pertanian, produk kayu, tekstil dan barang elektronik.
BACA JUGA: Politikus PDIP Sebut Faisal Cari Panggung
"Competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia dan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negeri yang jauh lebih berkualitas. Ini akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri," bebernya.
Pada sisi investasi kondisi tersebut mendorong masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan SDM, dan akses lebih mudah dibanding pasar dunia. Meskipun begitu kondisi ini bisa menimbulkan exploitation risk.
BACA JUGA: Cara Pertamina Tanggapi Tuduhan Faisal
"Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga menimbulkan tindakan eksploitasi skala besar atas ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki SDA melimpah dibandingkan negara lainnya," terangnya.
Dari aspek ketenagakerjaan terdapat kesempatan besar bagi para pencari kerja karena banyak tersedia lapangan pekerjaan dengan berbagai kebutuhan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi ke luar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan.
"MEA juga menjadi kesempatan bagi pengusaha untuk mencari SDM terbaik sesuai kriteria yang diinginkan. Ini bisa menimbulkan masalah karena dari sisi pendidikan dan produktifitas, tenaga kerja Indonesia masih kalah dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, Hingga Lebaran Harga Pertamax Tetap
Redaktur : Tim Redaksi