Medina Zein Mengaku Bipolar, Perlukah Minum Obat?

Sabtu, 04 Januari 2020 – 09:09 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus (kiri) bersama tersangka kasus penyalahgunaan narkoba, Medina Zein saat memberikan keterangan pers. Foto: Galih Pradipto/Antara

jpnn.com - Nama Medina Zein sedang sering diperbincangkan akhir-akhir ini terkait kasus narkoba. Pebisnis yang satu ini mengaku narkoba amfetamin yang dia gunakan merupakan obat untuk mengatasi gangguan bipolar yang dideritanya.

Tentunya, ini menjadi pertanyaan dan perbincangan banyak orang.

BACA JUGA: Medina Zein Klaim Konsumsi Obat Mengandung Narkoba atas Izin Dokter

Amfetamin sendiri merupakan obat golongan stimulan yang biasanya digunakan untuk mengobati masalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan narkolepsi.

Namun, sebenarnya bukan untuk gangguan bipolar. Lalu apakah obat dari gangguan kesehatan mental tersebut?

BACA JUGA: Medina Zein Positif Narkoba, Begini Pembelaan Sahabat

Mengenal gangguan Bipolar

Bipolar adalah salah satu gangguan otak yang ditandai oleh perubahan mood, perasaan hati, pikiran, energi, dan perilaku. Gangguan mental ini ditandai dengan munculnya sejumlah episode, yakni mania (manik), hipomania, campuran, dan depresi berat.

BACA JUGA: Medina Zein Disebut Kualat dengan Zaskia dan Irwansyah, Rahma Azhari: Kualat Pala Loe

Gangguan ini merupakan masalah medis yang sering kambuh sehingga perlu pengobatan yang tuntas. Lalu bagaimana episode gangguan bipolar ini bisa muncul?

Episode manik umumnya berlangsung selama kurang lebih dua minggu hingga 4-5 bulan. Kemudian episode depresi akan menyusul dan bertahan kurang lebih enam bulan. Episode manik dan depresi ini dapat dipicu adanya peristiwa yang penuh stres atau adanya trauma lainnya.

Jumlah penderita gangguan bipolar dalam suatu populasi ternyata cukup tinggi, yaitu 1,3-3%. Gangguan mental ini dapat menyerang baik pria maupun wanita.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan bipolar. Misalnya, faktor genetik, biokimia, neurologis, psikodinamik, dan lingkungan.

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV- text revised ( DSM IV-TR), gangguan bipolar terbagi menjadi empat jenis, yaitu gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan siklotimia dan gangguan bipolar yang tidak dapat dikategorikan.

Perbedaan dari empat jenis ini adalah gejala yang muncul. Pada bipolar tipe I fase mania sangatlah dominan. Sedangkan bipolar tipe II, periode hipomania yang muncul dan setidaknya mengalami fase depresi satu kali.

Tipe siklotimia merupakan bentuk yang lebih ringan dibandingkan tipe I dan tipe II. Biasanya, ini hanya perubahan suasana hati. Namun bila tidak dijaga, dapat berkembang menjadi tipe I maupun tipe II.

Jangan Asal Sebut! Ini Perbedaan Moody dan Bipolar

Gangguan bipolar merupakan kondisi yang memerlukan pengobatan jangka panjang karena penderitanya bisa sering sekali kambuh. Pengobatannya pun dibagi menjadi dua tahap, yaitu fase akut dan fase pemeliharaan.

Dalam fase akut, tujuan umum dari pengobatan gangguan bipolar ini adalah supaya perasaan penderitanya stabil sehingga tercapai fase eutimik (mood yang stabil). Sedangkan fase pemeliharaan bertujuan untuk mencegah terjadinya kambuh. Fase ini meningkatkan fungsi sosial dan mengurangi risiko bunuh diri.

Penyembuhan gangguan Bipolar bisa dengan bantuan obat

Pengobatan gangguan bipolar juga membutuhkan bantuan obat minum. Metode ini dinamakan pharmacotherapy. Umumnya, obat yang diberikan untuk meringankan gejalanya ketika kambuh. Ada beberapa obat yang bisa membantu kesembuhan pasien bipolar seperti berikut ini.

  • Benzodiazepin (lorazepam dan clonazepam) untuk atasi agitasi akut.
  • Untuk mengurangi gejala episode manik atau obat-obat antimanik (lithium).
  • Obat anti-konvulsan (obat yang tidak mengenyangkan), seperti karbamazepin, natrium valproat, asam valproat, natrium divalproeks, dan lamotrigin.
  • Obat-obatan antipsikotik generasi pertama, seperti inhaled loxapine dan haloperidol.
  • Sejumlah obat antipsikotik generasi kedua, misalnya asenapine, ziprasidone, quetiapine, risperidone, aripiprazole, olanzapine, olanzapine and fluoxetine, cariprazine, clozapine, paliperidone, dan
  • Obat jenis antipsikotik phenothiazine
  • Obat pemicu dopamin, ini biasanya hanya bisa digunakan bila sudah ada resep dokter. Dosisnya pun disesuaikan dengan tingkatan gangguan yang dialami penderita. Jadi, tidak bisa didapatkan cuma-cuma.

Gangguan bipolar bisa disembuhkan meskipun membutuhkan waktu yang panjang dan rentan akan kekambuhan. Bipolar tidak hanya sembuh dengan pengobatan saja, melainkan juga harus dikombinasikan dengan berbagai macam terapi. Jangan malu untuk berkonsultasi ke psikiater untuk mendapatkan penjelasan dan perawatan lebih lanjut.(AYU/RPA/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler