jpnn.com - JAKARTA - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin menuturkan indikasi kerusuhan pada aksi demonstrasi 4 November sangat mudah ditemukan di media sosial.
Ada banyak ujaran-ujaran kebencian yang dimunculkan di medsos.
BACA JUGA: Ketua MPR Kritik Impor Cangkul, Ada Apa Ya?
"Medsos ternyata malah memanaskan suasana," ujar dia usai diskusi Ancaman Radikalisasi dan Terorisme di Pilgub DKI di Griya Gusdur Jakarta, kemarin (1/11).
Dia mengingatkan bila tidak segera diredam potensi kerusuhan itu bisa jadi berbahaya.
BACA JUGA: Tak Diindahkan, Menteri Budi Kecewa
Ishom mencontohkan konflik yang pernah terjadi di Mesir juga bermula, salah satunya, dari media sosial.
"Mesir hancur gara-gara provokasi dari Facebook," imbuh dia.
BACA JUGA: Pekan Ini, Dahlan Iskan Ajukan Praperadilan
Penggunaan media sosial rupanya juga dipergunakan oleh kelompok teroris.
Pengamat Terorisme Nasir Abbas menuturkan bahwa indikasi penggunaan medsos dan website untuk mempengaruhi orang agar masuk ke jaringan teroris.
Langkah-langkah tersebut dimulai dengan mengumbar ujaran kebencian pada kelompok yang tidak seide dengan mereka.
"Termasuk tanggal 4 ini mereka ambil kesempatan untuk sebarkan paham mereka rasa kebencian yang sama terhadap yang bukan Islam," tambah mantan Amir Mantiqi Jamaah Islamiyah (JI).
JI adalah salah satu jaringan teroris yang pernah melancarkan teror di Indonesia.
Nasir menuturkan potensi demo Juma (4/11) disusupi oleh para ekstrimis juga begitu kuat.
Misalnya ada foto yang diduga kuat berasal dari kelompok ISIS yang berisi dukungan untuk menangkap Ahok.
Untuk itu dia berharap semua waspada dan berhati-hatj agar tidak sampai terjadi kerusuhan.
"Foto itu bentuk juga untuk menunjukan eksistensi mereka," imbuh dia. (byu/jun/dod/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, TNI AL Tangkap Kapal Tugboad TB KSD 23 Tanpa Dokumen
Redaktur : Tim Redaksi