JAKARTA - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan kalau koalisi PDIP-Partai Golkar sudah hampir pasti terwujud, menyusul pertemuan Ketum DPP PG Aburizal Bakrie aliasa Ical dengan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Bali Minggu (11/5) lalu.
Dalam pertemuan itu dibahas kalau koalisi PDIP-Golkar terwujud, maka PG akan menyorongkan Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapresnya Jokowi. "Nah, hasil pertemuan (Megawati-Ical) itu akan diperkuat melalui Rapimnas Golkar Sabtu (17/5) nanti untuk memperkuat dukungan kepada Pak JK. Ini saya dapat info soal pertemuan di Bali, detailnya saya gak mau ngomong takut salah," lontar Bambang di Gedung DPR RI seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Rabu (14/5).
Anggota Komisi III itu menambahkan, inti dari pertemuan di Bali itu, Mega-Ical cukup bermain di belakang layar untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK.
"Kemungkinan besar Pak Aburizal bersama Bu Mega sebagai king maker. Ini koalisi traffic light, yaitu merah (PDIP), kuning (Golkar), hijau (PKB), tapi bisa koalisi pelangi juga karena ada birunya yang NasDem itu," ujar Bambang yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini.
Bambang menegaskan, kalau memang keputusannya JK menjadi cawapresnya Jokowi, maka Ical harus mau legowo. "Menurut saya, itu langkah cepat dan baik daripada kita diseret-seret untuk ikut koalisi," pungkas mantan pemimpin redaksi sebuah harian nasional itu.
Namun pernyataan Bambang itu dibantah Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono. Agung menegaskan PG hingga saat ini belum memutuskan akan berkoalisi dengan parpol manapun. Dia juga menegaskan kalau pun ada yang menyebut mendukung dan akan mendeklarasikan dukungannya ke Jokowi, hal tersebut menurut Agung hanyalah bentuk manuver politik.
Hal itu disampaikannya terkait beberapa pernyataan elite Golkar yang akan mendukung Jokowi, maupun acara blusukan capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi dengan Ketum DPP Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie alias Ical menemui warga di kawasan Pasar Gembrong Rawasari Jakarta Pusat pada Selasa petang (13/5).
"Kepastian (dukungan) itu ditetapkan di Rapimnas Partai Golkar. Jadi sekarang manuver-manuver politik boleh saja, namun dilaporkan di rapimnas," jelas Agung kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/5).
Dijelaskannya juga, segala bentuk manuver politik saat ini bukan merupakan keputusan partai. Termasuk rencana pertemuan Surya Paloh dengan Akbar Tanjung yang disebut sebagai pertemuan koalisi Golkar dengan PDIP.
Dia mengakui, pilihan Golkar saat ini tidak memungkinkan untuk akan mengusung sendiri. "Tak mungkin itu (usung capres sendiri), berat," pungkasnya. (ind)
BACA JUGA: Anas Mengaku Diserang Nazar karena Pesanan Penguasa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Mantan Wako Medan Diperiksa Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi