Namun, sang suami, Taufiq Kiemas, tidak menganggap pengakuan tersebut sebagai hal yang istimewa. Sebab, hal itu bisa saja merupakan bagian dari pengamanan terhadap Mega. "Sebagai mantan presiden, keselamatan Bu Mega dijamin undang-undang," katanya di kompleks parlemen, Senin (15/4).
Setiap mantan presiden maupun wakil presiden biasanya memang masih mendapat pengawalan dari aparat seperti Paspampes. Meski, pengawalan itu tentu tidak seketat ketika masih menjabat.
Taufiq malah menyebutkan, pernyataan tentang intel yang dilontarkan Mega sebatas guyonan. "Itu hanya joke-joke. Apa yang dibicarakan Bu Mega dalam pidato itu kan terbuka untuk umum dan pasti sampai juga. Jadi, untuk apa ada intel?" ujarnya lantas tersenyum. Meski berpikir kritis, lanjut dia, Mega tetap menyampaikan kritiknya sesuai dengan aturan dan tanpa kekerasan.
Sebagaimana diberitakan, Mega mengaku menjadi korban pengawasan intelijen. Dia yakin aparat intelijen rajin mengawasi gerak-geriknya selama memimpin PDIP, termasuk saat menghadiri deklarasi cagub Jateng di Solo.
"Mereka ditugasi ngintel, dengarkan saya pidato. Hanya semenit setelah saya pidato, informasinya sudah sampai di pucuk pimpinan tertinggi negeri ini," ungkap Mega.
Lantas, bagaimana dengan pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang juga mengaku diawasi intel? Kiemas hanya menjawab bahwa hal itu berbeda dengan Mega. "Kalau itu, soal lain," ujarnya singkat sembari berlalu. (fal/c5/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo akan Follow Akun Twitter SBY
Redaktur : Tim Redaksi