Mega-Pro Kritik Langsung di Depan SBY

Kamis, 11 Juni 2009 – 10:25 WIB
DEKLARASI DAMAI- Pasangan Capres-cawapres Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, Jusuf Kalla, dan Wiranto di Bidakara Jakarta, Rabu malam (10/6). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA - Panggung Deklarasi Damai yang diselenggarakan oleh KPU untuk menurunkan tensi pemilihan presiden justru menjadi arena kritik antarcalonKubu Mega-Prabowo memanfaatkan ajang yang berlangsung di Hotel Bidakara itu untuk menyerang langsung pasangan incumbent.

Di acara itu tiga pasangan hadir

BACA JUGA: Tiga Pasang Capres Berpegangan Tangan

Mereka duduk berdampingan sesuai dengan nomor urut
Mega dan Prabowo paling kanan

BACA JUGA: JK Minta KPU dan Aparat Keamanan Netral

Di sebelah kiri Prabowo duduk SBY dan Boediono
SBY terlihat berkali-kali berbicara dengan Prabowo

BACA JUGA: SBY Ajak Rivalnya Junjung Etika

Keduanya pun berjabat tanganDi sebelah Boediono ada JK dan wirantoSemua terlihat akrab.

Setiap pasangan diberi kesempatan menampilkan pertunjukan seniMasing-masing juga menyampaikan pidato kebangsaanPasangan Mega-Pro, nomor urut 1, yang tampil perdana, langsung membuat suasana bertensi tinggi.

Kritik pedas Mega-Pro tidak disampaikan langsung oleh Mega atau PrabowoMereka "menyerang'' lewat paket pentas seni yang menampilkan monolog Butet Kartaradjasa.  Butet yang selama ini dikenal mahir memainkan kata-kata mengkritik kinerja pemerintah saat ini"Bangsa ini dulu dikenal kaya sumber alam, tapi sekarang dikenal kaya dengan utang," kata Butet disambut tawa dan tepuk tangan para pendukung Mega-ProTepuk tangan pendukung Mega-Pro semakin membahana.

Tidak cukup hanya ituButet juga mengkritisi sejumlah kealpaan pemerintah saat iniMisalnya, kelalaian pemerintah memperhatikan nasib TKIJuga kecelakaan pesawat Hercules di Lanud Iswahyudi dan Helikopter di Cianjur"Jadi, kalau perang dengan Indonesia, tidak usah perangPesawatnya pasti jatuh sendiri," kata dia yang disambut tepuk tangan para pendukung Mega.

Dua pasangan capres lain diamBeberapa kali sorot kamera televisi yang diarahkan ke SBY menunjukkan capres incumbent itu diam di tengah riuh tepuk tangan pendukung MegaBegitu juga JK, terlihat diam tanpa ekspresiSuasana akrab para capres-cawapres berubah menjadi tegang.

Butet juga menyindir kinerja KPU terkait dengan kisruh daftar pemilih tetap (DPT)KPU pernah beralasan bahwa kisruh DPT murni ketidaksengajaan"Tapi, kalau tidak sengaja kok sering diulang-ulang," kata Butet.

Sesudah Butet, Mega dan Pra­­bowo naik panggung membeber­kan visi dan misi (pidato ke­bang­saan)Mega juga menyindir kinerja KPUYang pertama adalah jadwal deklarasi damai yang diundurRencananya 2 Juni, tapi jadi 10 Juni"Saya pikir, ada ketidaktegasan dalam hal ini," kritik Mega.

Kritik pedas dari Mega-Pro dibalas SBY-Boediono dengan tarian Japin dari Sumatera Selatan.

Saat pembacaan visi dan misi, pa­sangan SBY dan Boediono juga memilih tidak membalas sindiran dari Mega-PrabowoSBY justru me­muji kinerja KPUMeski banyak gesekan antarparpol, masyarakat ti­dak terpengaruh"Terbukti, tidak ada konflik dan gesekan di antara masyarakat," ujar SBY.

SBY juga mengajak para capres dan cawapres lain untuk berkompe­tisi dengan sehatMenurut dia, kom­pe­tisi sehat ini perlu demi membe­ri­kan contoh yang baik kepada ma­syarakat"Lakukan kompetisi yang berbudaya dan beretika, mari jalin silaturahmiUntuk memberi contoh pada masyarakat," terangnya.

Saat berorasi, JK mengajak capres dan cawapres untuk berkampanye dengan penuh kedamaianApa pun yang terjadi, dirinya siap melaksanakan pilpres sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku"Siapa pun yang di sini adalah yang terbaikTapi, siapa pun yang menang nanti adalah presiden kita semua," kata JK yang diambut tepuk tangan.

Dengan percaya diri, JK mengatakan bahwa dirinya adalah yang terbaik"Tapi kalau pasangan lain yang menang, berarti itu yang lebih baik,'' katanya disambut tepuk tangan.

Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dalam pidatonya meng­ajak semua pasangan untuk memaknai betul arti deklarasi damaiDia berharap, deklarasi damai ini tetap bisa menjaga nilai-nilai persatuan antaretnis. (bay/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega: Kalah-Menang Hal Biasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler