jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemungkinan bakal bertemu dengan Prabowo Subianto setelah proses pelantikan Presiden RI oleh MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Hal demikian tertuang saat Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah menyampaikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu ini.
BACA JUGA: Raffi Ahmad: Tunggu Pengumumam Pak Prabowo Saja
Basarah dalam awal pernyataan menyebut Megawati menyampaikan masukan ke Prabowo untuk fokus memikirkan pekerjaan rumah sebagai Presiden RI.
Sebab, kata dia, Megawati menganggap Prabowo bakal menghadapi banyak tugas berat dan kompleks setelah menjabat Presiden RI.
BACA JUGA: Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
"Terutama, masalah luar negeri, konflik Rusia, masalah Israel dengan negara-negara di jazirah Arab, konflik Laut Cina Selatan, perang dagang Tiongkok dengan Amerika, pemanasan global, dan lain-lain," kata Basarah, Minggu.
Eks Wakil Ketua MPR itu mengatakan berbagai pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan bisa diselesaikan Prabowo dengan kepemimpinan yang efektif.
"Dengan kata lain, situasi luar negeri dan dalam negeri Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja ini memerlukan kepemimpinan Prabowo yang berwibawa dan efektif," lanjut Basarah.
Dia mengatakan Megawati juga mengatakan hubungan dengan Prabowo tetap baik meskipun Presiden kelima RI itu absen acara pelantikan pada Minggu ini.
Diketahui, MPR melantik Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wapres RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.
Basarah mengatakan hubungan baik antara Megawati-Prabowo menjadi jembatan silaturahmi ke depan untuk membahas isu kenegaraan.
"Bu Mega sudah mengagendakan silaturahmi dan pertemuan antara beliau dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat," ujarnya.
Basarah melanjutkan pertemuan antara Megawati-Prabowo bakal dilaksanakan setelah proses pelantikan tanpa membahas isu pragmatis seperti jatah kursi bagi PDIP di kabinet eks Danjen Kopassus itu.
"Pada pertemuan itu tentu tidak lagi berbicara hal-hal yang bersifat pragmatis, tentang kursi menteri, jabatan menteri, siapa menterinya, dan lain-lain," ujarnya.
Basarah mengatakan pertemuan dua tokoh sebagai perjumpaan sahabat lama yang sama-sama memikirkan nasib dan masa depan bangsa indonesia.
"Dengan demikian, bisa saja pertemuan dengn Ibu Mega dengan Pak Prabowo dilakukan setelah pelantikan menteri kabinetnya," ujar dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan