Megawati: Bukan Tidak Mungkin Semua itu Akan Menghilang

Senin, 29 Maret 2021 – 06:13 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato peresmian Rumah Budaya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/3). Keterangan Foto: Humas PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, Rumah Budaya ialah wujud parpolnya melestarikan kebudayaan Indonesia. Apa lagi budaya asing deras menggempur tanah air belakangan ini.

Presiden kelima RI itu mengatakan, Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Tak kurang dari 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 718 bahasa daerah, serta 9.770 warisan budaya bukan benda, ada di tanah air. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Wanita Emas jadi Capres, Setuju? Anak KSAD Jenderal Andika Ikut Andil, Target Meleset

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato peresmian Rumah Budaya PDIP yang terletak di kantor pusat partai berlambang banteng itu di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/3). 

"Namun, bila tak dilestarikan dengan segenap kekuatan dari seluruh komponen bangsa, bukan tak mungkin semua itu akan menghilang dan menyebabkan generasi penerus kita nanti berada dalam krisis identitas dan kehilangan ke-Indonesiaan-nya," ujar Megawati. 

BACA JUGA: Dua Menteri Ini Kerap Menangis saat Bertemu Bu Mega

Tokoh yang kerap disapa Bu Mega itu mengatakan, kebudayaan Indonesia telah menghadapi tekanan besar akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. 

"Tentu saya katakan ini bukan berarti menentang globalisasi dan perkembangan teknologi informasi," kata Megawati. 

BACA JUGA: Megawati, Risma, hingga Seniman Bakal Resmikan Rumah Budaya PDIP

Putri kelahiran Yogyakarta itu mengatakan globalisasi dan kemajuan teknologi memungkinkan suatu kebudayaan luar, bisa masuk serta diterima secara masif. Khususnya oleh generasi muda negeri Indonesia. 

Bila terus demikian, Megawati menilai pada gilirannya bisa menggerus serta melenyapkan kebudayaan lokal milik sendiri. 

"Di sinilah kita berharap Rumah Budaya PDIP memainkan peran vital dalam menguatkan gerakan-gerakan kebudayaan," ungkap Megawati. 

Menurut Megawati, mempertahankan kebudayaan lokal sejalan dengan UUD 1945. Di pasal 32, telah mengamanatkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.

Selain itu, ada juga UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai acuan legal formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia. 

Hanya saja, Megawati juga mengakui fakta di lapangan menunjukkan terbatasnya sumber daya pengembangan kebudayaan. 

Oleh karena itu, Megawati menegaskan, kader-kader PDIP harus menjadi pejuang-pejuang yang siap mempertahankan ke-Indonesia-an sebagaimana mimpi dan cita-cita Proklamator RI Bung Karno. 

Artinya, kata dia, harus berkontribusi secara aktif dan positif dalam melestarikan kebudayaan Nusantara. 

Megawati mengatakan Rumah Budaya PDIP harus menjadi rumah bagi setiap kebudayaan di Indonesia. Setidaknya, setiap orang bisa mengenali dan kemudian mencintai serta mengembangkannya. 

"Rumah Budaya PDIP mesti menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian kebudayaan kita sendiri," imbuh Megawati. 

Megawati juga mengingatkan bahwa kebudayaan yang dimaksudnya bukan sekadar musik, lagu, dan tari. 

"Jadi bukan semata hiburan, melainkan fondasi bagi karakter serta keberlangsungan bangsa ini ke depan," tegasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP bidang politik Puan Maharani turut hadir dalam peresmian Rumah Budaya itu. 

Selain itu, pengurus Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP seperti Aria Bima, Rano Karno, dan Vita Ervina, hadir di acara yang sama. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler