jpnn.com, JAKARTA - Direktur Data Politik Indonesia Catur Nugroho menilai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri seharusnya berani menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang putra sulungnya Kaesang Pangarep yang bergabung ke PSI. Sebab, keluarga harus satu partai adalah aturan yang berlaku di PDIP.
"Megawati seharusnya berani menyinggung masalah ini, karena hal ini terkait dengan aturan yang berlaku di PDIP," kata Catur saat dihubungi, Kamis (28/9).
BACA JUGA: Hari Kedua Rakernas IV PDIP: Ketua KPU hingga Influencer jadi Narasumber
Menurutnya, Megawati harus mengambil sikap itu juga untuk menunjukkan muruah PDIP sebagai partai terbesar saat ini..
Catur menganalisa, masuknya Kaesang ke PSI adalah strategi Jokowi untuk membentuk koalisi gemuk yang menggabungkan partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan PDIP sebagai pengusung utama Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Beri Pengarahan di Rakernas PDIP, Puan Maharani Menekankan Soliditas untuk Memenangkan Pemilu 2024
Menurutnya, koalisi besar ini diharapkan Jokowi dapat mengusung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Ganjar atau sebaliknya.
"Hal ini terkait dengan strategi Jokowi agar Pilpres dapat berlangsung satu kali putaran dengan kemenangan di tangan pasangan Prabowo-Ganjar ini," kata Catur.
BACA JUGA: Jadwal Hari Kedua Rakernas PDIP: Arahan Megawati dan Diskusi Soal KepemiluanÂ
Namun, menurutnya, hal ini tidak mudah terwujud karena pengaruh Megawati yang sangat kuat sebagai Ketum PDIP yang ingin mengulang kesuksesan di Pemilu 2014 dan 2019.
"Sehingga Jokowi melakukan strategi 'pecah batu' dengan menempatkan Kaesang di PSI," ucap Catur. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif