jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung mengenai fenomena post-truth dalam politik nasional ketika menyampaikan pidato politiknya pada perayaan hari ulang tahun ke-45 partainya di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/1). Istilah post-truth berkaitan dengan pembentukan opini publik berdasar keyakinan dan perasaan pribadi ketimbang fakta-fakta yang obyektif.
"Post-truth adalah istilah yang lahir akibat anomali yang lahir dari politisi-politisi. Opini publik digiring sedmikian rupa yang dirancang sedemikian rupa. Sampai kadang-kadang membuat wartawan bimbang menyampaikan berita," ucap Megawati.
BACA JUGA: Romantis, Jokowi dan Megawati Saling Menyayangi
Presiden Kelima RI itu lantas mengaitkan fenomena post-truth dengan tuduhan negatif kepada ayahnya, Soekarno dan juga PDIP. Bung Karno maupun PDIP dianggap terkait dengan PKI.
"Bagaimana mungkin ayah saya membuat PNI lalu dikatakan PKI. Lalu PDI Perjuangan jelas-jelas Pancasila, dikatakan kami PKI. Lalu presiden kita yang seharusnya salah satu simbol negara, dikatakan PKI. Ibunya dikatakan orang Cina,” tutur Megawati dengan nada keheranan.
BACA JUGA: Jokowi: Selamat Ulang Tahun Partainya Wong Cilik
Lebih lanjut Megawati mengatakan, Bangsa Indonsia sudah dimasuki budaya-budaya asing. Pendekatan-pendekatan kepada masyarakat dilakukan dengan mencampuradukkan nilai dan norma yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
"Padahal semua berupa hoaks. Tidak tanggung-tanggung, isu agama dan ras dijadikan peluru hoaks,” sebut pemilik nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri ini.
BACA JUGA: Tangis Megawati dan Seruan untuk Kader di Ultah PDIP
Bahkan, katanya, pengorganisasian massa juga dapat dibentuk dengan hoaks.
Pada peristiwa-peristiwa tertentu massa seperti patuh sehingga dapat dimanfaatkan untuk tindak kekerasan tanpa paksaan.
"Saya berharap semua pihak mewaspadai fenomena di atas yang saya sampaikan. Jika itu dibiarkan sampai subur tidak akan pernah menjadi jalan pengabdian. Politik hanya akan menjadi panggung, arena transaksi ekonomi bagi kelompok terrtentu," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Ortu Jokowi, Megawati Sebut Penyebar Hoaks Pengecut
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam