Megawati Minta FPI Tahu Diri

Selasa, 14 Februari 2012 – 21:01 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam jumpa pers di DPR RI, Selasa (14/2). Foto : M Qory/RM/JPNN

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta Front Pembela Islam (FPI) untuk tahu diri. Megawati menegaskan, sudah semestinya FPI juga melihat realitas di lapangan.

Hal itu disampaikan Megawati, menanggapi langkah FPI melaporkan kader PDIP yang juga Gubernur Kalimantan Tengah  (Kalteng) Teras Narang terkait penolakan masyarakat atas rencana pembentukan cabang ormas pimpinan Habib Rizieq itu Kalteng. Menurut Megawati, di era demokrasi saat ini tetap dibutuhkan etika dan sopan santun.

"Saya tak mengatakan FPI saja. Ketika partai mau bikin cabang saja ditanya dulu dengan sopan, saya mau masuk dengan santun," kata Megawati usai memberikan arahan kepada kder PDIP di DPR RI, Selasa (14/2) sore.

Terkait kasus di Kalimantan Tengah, Presiden RI kelima itu mengaku mendapatkan informasi dari bawah tentang penolakan atas rencana FPI membuka cabang di Kalteng. Putri Proklamator itu mengungkapkan, masyarakat di Kalteng termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama lainnya juga menolak kehadiran FPI.

"Ya mustinya kita toleransi dan tidak memaksanakan kehendak. FPI harus melihat bagaimana mereka bisa mendapat simpati masyarakat," ucapnya.

Bagaimana soal wacana pembubaran FPI? Megawati menyerahkan keputusan tentang itu ke pemerintah pusat. "Saya kembalikan ke pemerintah RI. Yang paling penting, aturannya, setiap warga negara  memiliki hak yang sama di mata hukum. Kewajiban juga harus sama," pungkanya.

Diberitakan sebelumnya, FPI melaporkan Gubernur Kalteng Teras Narang ke Mabes Polri. Laporan itu sebegai buntut atas penolakan masyarakat Kalteng atas kehadiran FPI.

Sabtu (11/2) lalu, rombongan FPI yang menumpang Sriwijaya Air dihadang massa di Bandara Tjilik Riwut. Massa yang menghambur ke apron pesawat, mengaku tak mau rombongan FPI hadir di Kalteng.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruk Urus Asset, Kemdikbud Raih Disclaimer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler