Megawati Sempat Ingin Robek-robek Kontrak dengan Inggris, Begini Ceritanya

Sabtu, 20 Mei 2023 – 18:49 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat mengisi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalaman diplomasinya saat akan membeli jet tempur Hawk dari Inggris.

Putri Proklamator RI Soekarno itu sempat terkejut lantaran duta besar Inggris menyodorkan kontrak bahwa Hawk tidak boleh dipergunakan untuk berperang, meskipun memilki spesifikasi sebagai pesawat tempur.

BACA JUGA: Indonesia Negara Maritim, Megawati Ingin Kekuatan Militer Laut NKRI Diperkuat

Awalnya, Megawati mengatakan dirinya sempat ditawari agar membeli pesawat tempur buatan Rusia oleh Presiden Vladimir Putin.

Namun, ketika itu, Megawati tidak langsung menyetujui dan memilih membuka komunikasi dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk pembelian pesawat tempur.

BACA JUGA: Kader PDIP se-Sumsel Siap Jalankan Instruksi Megawati Memenangkan Ganjar

“Saya kenal baik sama Pak Putin itu yang mengajari saya suruh beli pesawat tetapi saya diplomasinya pintar. Jadi, saya datangi dulu Amerika,” kata Megawati dalam acara peluncuran buku Hari Jadi ke-58 Lemhanas RI Tahun 2023 di Gedung Lemhanas,  Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).

Megawati menuturkan ketika berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Bush Jr soal keinginannya membeli pesawat dari negeri Paman Sam. Namun, Bush tidak menjawab keinginannya tersebut.

BACA JUGA: Megawati Mohon Kebun Raya Terus Dilestarikan demi Negara

Lantas Megawati bertanya kepada Bush apakah Indonesia masih memiliki utang sehingga negaranya diembargo untuk membeli alutsista dari Amerika Serikat. Saat itu, Indonesia dianggap Amerika Serikat memiliki utang.

“Realistis saja dong tolong, saya bilang copot dong tolong katanya kita mau bersahabat. Terus, aku mau beli pesawat, kapal, (dia diam), ya, sudah toh karena diam saya pulang saja,” tutur Megawati.

Karena Amerika Serikat tak bergeming terkait niatan Indonesia membeli pesawat tempur, maka Megawati membuka komunikasi dengan duta besar Inggris.

Ketika itu, dia hendak membeli jet tempur Hawk untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Namun, Megawati terkejut ketika duta besar Inggris mengatakan ada kontrak soal penggunaan jet tempur Hawk. Dalam kontrak itu disebutkan bahwa jet tempur Hawk tidak diperuntukan untuk berperang. Padahal, pesawat Hawk dirancang dan memiliki spesifikasi untuk bertempur.

“Loh, jadi itu pesawat opo?,” kata Megawati.

Megawati mengaku sangat terkejut dengan isi kontrak tersebut. Bahkan, dia akan membatalkan kontrak tersebut apabila telah terlebih dulu mengetahuinya.

“Saya sampai minta kontraknya, terus saya lihat ‘aduh iki kok enak benar orang Indonesia nerima bae, kalau saya sudah tau dari dulu saya robek, kok, sudah beli pesawat untuk tempur, kok, enggak boleh di kontraknya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Megawati berujar supaya kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia mengingatkan pengalamannya agar dijadikan pembelajaran supaya dalam pembelian alutsista memang bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dalam acara itu hadir juga Menko Polhukam Mahfud MD. Dia mengingatkan jangan sampai ada alutsista Indonesia dibeli dengan kontrak yang merugikan.

“Jangan ada lagi yang kayak gitu. Jangan Pak Mahfud ketawa. Ini pengalaman saya loh, ini saya sharing, loh. Jadi, kita ini mau jadi bangsa yang apa? Jawab kalau urusan itu, jangan jawab ke saya. Jawab pada dirimu bahwa saya l’m Indonesian, gitu dong,” pungkasnya. (Tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pesan Megawati untuk Ganjar, Jangan Lupa PPP


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler