Megawati Singgung Petugas Partai, Nyarwi: Upaya 'Memagari' Kader PDIP agar Tidak Tergoda

Selasa, 01 Juni 2021 – 05:59 WIB
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung soal petugas partai yang harus taat dan patuh terhadap perintah dan penugasan saat memberikan arahan pada peresmian 25 kantor baru partainya di sejumlah daerah secara virtual, Minggu (30/5).

Megawati bahkan meminta kader yang tidak mau menjadi petugas partai angkat kaki dari PDIP. 

BACA JUGA: Megawati: Sudah Anak Presiden, Saya Pernah Mengungsi Juga

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Jakarta Nyarwi Ahmad menilai pernyataan Megawati tersebut ditujukan ke internal kader dan anggota PDIP, khususnya yang berasal dari tiga pilar partai.

Pertama, para kader partai yang menjadi pengurus organisai partai di level pusat hingga daerah.

BACA JUGA: Bu Mega Ogah Sombong, tapi Pak Jokowi Tetap Petugas Partai

Kedua, jajaran kader partai yang menduduki jabatan-jabatan eksekutif, mulai kepala dan wakil kepala daerah, tak terkecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hingga yang menjabat sebagai presiden, dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi).

Ketiga, para elite PDIP yang menduduki jabatan publik di lembaga legislatif mulai DPRD kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR RI.

BACA JUGA: PDIP Minta Kader Aktif Majukan Desa Selama Bulan Bung Karno

 Nyarwi menjelaskan dalam perspektif marketing politik, ketiga pilar itu memiliki dua posisi dan peran sekaligus.

Pertama, sebagai entitas pasar politik internal PDIP.

Kedua, sebagai barisan marketer (pemasar) ideologis dan mesin pemasaran politik yang menjadi tumpuan PDIP dalam memasarkan diri sebagai partai politik di Indonesia.

"Selain ditujukan kepada mereka, pernyataan tersebut juga ditujukan kepada publik secara luas, dan juga elite-elite politik dari partai lain," kata Nyarwi dalam keterangan persnya, Senin (31/5).

Terkait dengan publik, Nyarwi menganalisis bahwa Megawati tampaknya ingin menegaskan karakter organisasi, keunikan, political branding dan positioning PDIP, sebagai partai kader yang berbasis massa dibandingkan partai-partai lain.

Terkait dengan para elite atau pimpinan partai, lanjut dia, pernyataan Megawati ini juga tampaknya dimaksudkan untuk 'memagari' para kadernya, agar tidak tergoda untuk terseret dalam skenario dan agenda-agenda politik dari partai-partai lain.

"Apa yang dicontohkan oleh Bu Mega ini merupakan langkah taktis dan strategis sebagai seorang pemimpin partai dalam mengawal model kepemimpinan organisasi partai sekaligus menjadi referensi dalam praktik-praktik pemasaran politik partai," kata Nyarwi.

Menurut dia, apabila dibaca sampai saat ini, masih jarang ditemukan di partai-partai lain.

"Mungkin, hanya beberapa pimpinan parpol di negeri ini yang melakukan model-model serupa dengan apa yang dilakukan oleh Bu Mega, yaitu Pak Prabowo Subianto pimpinan Partai Gerindra dan Pak Surya Paloh, pimpinan Partai Nasdem," pungkas Nyarwi. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler